Hati-hati akan Hujan dan Panas Terik Hingga Pertengahan Mei

- 9 Mei 2022, 13:50 WIB
Dua cuaca ekstrim, hujan dan panas terik, akan mewarnai kerseharian hingga pertengahan Mei,/pikiran-rakyat.com
Dua cuaca ekstrim, hujan dan panas terik, akan mewarnai kerseharian hingga pertengahan Mei,/pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON-Cuaca terik panas pada siang hari akan mewarnai curah hujan lebat antar beberapa wilayah di Indonesia.

Dua ekstrim cuaca ini diminta Badan Meteorologi Klimatologi  dan Geofisika (BMKG) disikapi dengan waspada.

Ini akan berlangsung hingga pertengahan Mei.

Situasi hujan yang dimulai dari intensitas ringan juga perlu diwaspai, karena beberapa daerah bisa menghadapi problem longsor, banjir dan gangguan-gangguan alam lainnya.

Baca Juga: Pasca Pandemi Covid 19, Diharapakan ada Pemulihan Peningkatan Jumlah Wisatawan Indonesia-Singapura

Bandung misalnya, setiap hujan selalu menimbulkan masalah bagi warganya, terutama banjir.

BMKG melaporkan, hujan lebat disertai kilat dan petir diprediksi terjadi di Kota Banda Aceh, Yogyakarta, Banjarmasin, dan Manado.

Hujan dengan intensitas ringan berpotensi hadir di Kota Gorontalo, Bandung, Palangkaraya, Pangkal Pinang, Ambon, Mataram, Manokwari, Pekanbaru, Makassar, dan Kendari.

Baca Juga: ASN di Majalengka Mulai Masuk Kerja Hari Ini, Bupati : Tetapkan 50 Persen

Hanya Ternate yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang, sedangkan Kota Denpasar, Jakarta, Samarinda, Tanjung Pinang, Kota Jayapura, Mamuju, Padang, dan Medan diprakirakan mengalami cuaca berawan.

Hanya Semarang yang berpotensi memiliki cuaca berawan tebal.

Cuaca cerah berawan berpotensi terjadi di Serang, Bengkulu, Jambi, Surabaya, Pontianak, Tarakan, Bandar Lampung, Kupang, dan Palembang.

Baca Juga: Kemenhub dan Pemda Kota Cirebon, Lepas Rombongan Mudik dan Balik Asal Cirebon ke Perantauan

Suhu di kota-kota besar itu berkisar 22 hingga 34 derajat Celcius dengan kelembaban berkisar 55 sampai 100 persen, seperti yang dialporkan Antara menguti BMKG.

BMKG  mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kondisi suhu panas atau terik pada siang hari hingga pertengahan Mei 2022.

"Masyarakat diimbau untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
 
Baca Juga: Bulog Memastikan Persediaan Beras Dalam Keadaan Cukup dan Aman

Dia menjelaskan fenomena panas terik yang terjadi beberapa hari terakhir dipicu beberapa hal, yaitu posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau, dimana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujan akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.

Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat awan yang rendah tersebut dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.

Ia mengatakan suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan fenomena gelombang panas.
 
Baca Juga: Jawa Barat Mendapat Kuota Haji Terbanyak Tahun 2022 Ini

Menurut World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau dikenal dengan "Heat Wave" merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama lima hari atau lebih secara berturut-turut di mana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat Celcius atau lebih.

Fenomena gelombang panas biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah. Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian.

BMKG mencatat suhu maksimum terukur selama periode 1-7 Mei 2022 berkisar antara 33-36,1 derajat Celcius dengan suhu maksimum tertinggi hingga 36,1 derajat Celcius terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.
 
Baca Juga: Meski Dibolehkan Sepekan WFH, Pemkot Batam Wajibkan ASN Masuk Kerja karena tidak ada Alasan Kemacetan

Suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38,8 derajat Celcius di Palembang pada tahun 2019, sedangkan di bulan Mei sekitar 38,8 derajat Celcius di Temindung Samarinda pada tahun 2018, demikian Guswanto.***

 

 

Editor: Aria Zetra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x