Beberapa Daerah Mulai Melaporkan Kasus Hepatitis Akut, Perlu Sikap Waspada Sejak Dini

- 7 Mei 2022, 14:41 WIB
Deteksi awal. Untuk memastikan penyerangan kasus hepatitis akut misterius pada anak, perlu deteksi dini yang ketat. Gejala diare, mual, mata kuning dan feces kepucatan merupakan tanda-tanda awal./pikiran-rakyat.com
Deteksi awal. Untuk memastikan penyerangan kasus hepatitis akut misterius pada anak, perlu deteksi dini yang ketat. Gejala diare, mual, mata kuning dan feces kepucatan merupakan tanda-tanda awal./pikiran-rakyat.com /

"Saya kira pada saat ini memang sudah ada laporan-laporan baik dari Jakarta maupun dari luar kota sudah ada laporan dugaan untuk penambahan kasusnya (hepatitis akut misterius)," ujar Hanifah. "Tetapi, hal ini masih dalam investigasi apakah betul termasuk kriteria hepatitis akut berat atau bukan. Tentu akan didapatkan informasi yang lebih rinci," lanjut dia.

Baca Juga: INFO Penyedia Jasa Travel di Kabupaten Kuningan, Berikut Alamat, Fasilitas dan Tarifnya

Kini, Kemenkes tengah melakukan investigasi lebih dalam untuk mengumpulkan data secara menyeluruh terkait dugaan kasus penyakit hepatitis akut misterius pada anak yang belum diketahui penyebabnya.

Waspadai sejak awal

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Muzal Kadim, SpA(K) seperti yang dilaporkan Antara, mengatakan terdapat beberapa gejala hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya yang perlu diwaspadai ketika terjadi pada anak mulai dari muntah sampai dengan bagian mata menguning.

"Sebagian besar adalah gejala saluran cerna biasanya anaknya muntah, diare, sakit perut, demam, karena infeksi sering disertai demam," jelas Muzal dalam tanya jawab virtual dengan media yang diikuti dari Jakarta, Sabtu.

Gejala lebih lanjut berupa bagian tubuh menguning, seperti mata dan akan menyebar ke badan jika sudah masuk dalam gejala berat.
 
Baca Juga: SEA Games, Dipermalukan Vietnam 0-3, Pelatih Indonesia Shin Tae Yong Sebut Panitia Tidak Adil

Tahap selanjutnya adalah anak dapat mengalami kesadaran yang menurun ketika sel-sel hati sudah banyak yang rusak. Kerusakan sel hati yang besar akan semakin memperparah gejala, bahkan hingga mengakibatkan kejang dan jika tidak ditangani bisa menyebabkan kematian.

Untuk itu dia mendorong orang tua segera membawa anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas dan rumah sakit jika anak mengalami gejala hepatitis akut tersebut.

"Oleh karena itu, sejak awal, sejak dini sebaiknya kita sudah waspada kalau mendapatkan kasus-kasus dengan gejala saluran cerna yang dicurigai seperti muntah, diare, sakit perut, demam kemudian kuning, air kencing berwarna tua seperti air teh, itu merupakan tanda-tandanya, segera dibawa ke rumah sakit untuk pertolongan," katanya.
 
Baca Juga: Kekacauan di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah Selasa 3 Mei 2022

Dia mengingatkan bahwa anak lebih rentan terhadap hepatitis akut karena belum memiliki sistem imun yang sempurna, terutama anak-anak yang berusia di bawah enam tahun seperti banyak kasus hepatitis akut yang ditemukan di beberapa negara.

Terkait hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya tersebut, pemerintah lewat Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengumumkan penyakit yang menyerang anak-anak di beberapa negara itu sebagai kejadian luar biasa (KLB) pada 15 April 2022.***

 

Halaman:

Editor: Aria Zetra

Sumber: Beberapa Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x