Hilirasi komoditas unggulan merupakah salah satu langkah yang ikut mendorong diraihnya surplus. Ekspor Indonesia tidak lagi berasal dari komoditas hulu, namun mengandalkan komoditas hilir yang memiliki nilai tambah tinggi.
Transformasi ekspor dari bijih nikel ke produk turunan besi dan baja (Fero Nikel) adalah bentuk dari hilirisasi.
Berdasarkan unit value ekspor, nilai tambah yang didapatkan dari produk Fero Nikel mencapai 60 kali lebih besar dari nilai komoditas bijih nikel dan konsentratnya.
Baca Juga: Harta Kekayaan Presiden Rp 71 Miliar, Termasuk sebuah Mobil Pick Up Tahun 1997 Senilai Rp10 juta
Meskipun surplus neraca perdagangan terus berlanjut, menurut Menteri, pemerintah akan tetap waspada dan terus responsif dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul, seperti melambatnya laju pemulihan ekonomi Zona Euro akibat perang Rusia- Ukraina. ***