Ahli Genetika Indonesia: Jika Mutasi Lanjutan Terjadi pada Virus Corona, Vaksin pun Bisa Tak Berguna

- 11 Mei 2020, 03:15 WIB
MUTASI yang cukup cepat bisa membuat obat ataupun vaksin tidak mempan terhadap virus corona COVID-19.*
MUTASI yang cukup cepat bisa membuat obat ataupun vaksin tidak mempan terhadap virus corona COVID-19.* //Kolase Dok. Pribadi/Dhany dan pixabay

Conserve region adalah daerah DNA virus yang tidak akan berubah.

"Obat-obat ini menargetkan area-area yang conserve, biar bisa diikat semacam itu atau di-silent agar tidak memproduksi protein, protein tidak memproduksi enzim (untuk memperbanyak diri)," tuturnya.

Jadi para ilmuwan harus melakukan targeted theurapeutic, meski ada beberapa obat lain yang juga tengah dikembangkan oleh para ilmuwan.

Baca Juga: Sempat Kabur, Pelaku Percobaan Perampokan dengan Modus Matikan Lampu Diciduk Polisi

"Ada juga banyak jenis obat yang tidak menargetkan area DNA tertentu, tetapi mereka langsung membunuhnya atau memblok, ada banyak gitu," imbuhnya.

"Testing itu penting. Jadi, gak cuma cari apa obatnya, 'ini gimana kapan selesainya, tolong diramalkan, diprediksi, terus obatnya mana cepetan, saya mau beli', bukan seperti itu. Akan tetapi, rapid testing itu jauh lebih penting. Jadi, kita bisa menganalisis, 'oh, daerah ini masih bersih dari virus, oh daerah ini banyak dilanda virus'. Itu yang seharusnya lebih difokuskan," tambahnya lagi.

Jadi sembari menunggu vaksin yang tepat, Pemerintah diharapkan bisa lebih fokus ke pendeteksian Covid-19.*** (Mahbub Ridhoo Maulaa)


Artikel ini pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Peneliti Genetika Indonesia: Jika Virus Corona Terus Bermutasi, Vaksin Bisa Jadi Tidak Mempan.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah