Hindari Pertamina Rugi, Pemerintah akan Tarik Premium di Pasaran dan Rencana Naikan Pertalite

- 28 Oktober 2021, 18:20 WIB
Pemerintah dilaporkan akan tarik Premium dari pasaran hingga rencana menaikan Pertalite, yang mana untuk menghindari Pertamina rugi.
Pemerintah dilaporkan akan tarik Premium dari pasaran hingga rencana menaikan Pertalite, yang mana untuk menghindari Pertamina rugi. / Pixabay/bere_moonlight0/

PR CIREBON - Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung aktivitas masyarakat.

Premium dan Pertalite adalah menjadi dua BBM yang menjadi salah satu fokus dalam konferensi Kebijakan dan Capaian Sektor ESDM Triwulan III Tahun 2021.

Keberadaan Premium dipastikan akan ditarik pemerintah dan menggantinya dengan Pertalite secara bertahap.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Soerjaningsih mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat masih berjuang untuk bisa pulih perekonomiannya akibat dari pandemi.

“Kembali lagi masyarakat kita masih dalam kondisi belum pulih dari Covid, Pertalite ini kan sebenarnya jenis bahan bakar umum yah, secara normal harga Pertalite sudah berada diatas Rp11 ribu, harga keekonomian,” ucap Soerjaningsih yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari video yang diunggah kanal YouTube Halo Migas Ditjen Migas pada 25 Oktober 2021.

Baca Juga: 8 Manfaat Blueberry untuk Kesehatan, Salah Satunya Dapat Memperkuat Tulang

Dia juga menambahkan kalau keputusan pemerintah menjual Pertalite di bawah harga keekonomian, dengan tujuan untuk tidak membuat keresahan di masyarakat apabila dilakukan kenaikan harga yang mengikuti minyak mentah dunia.

“Pertamina masih tetap harus menjual di harga Rp7.650, ini kembali lagi agar supaya tidak terjadi keresahan di masyarakat atas kenaikan harga BBM yang cukup tinggi,” sambung Soerjaningsih,

Jadi untuk menghindari hal tersebut, Pertamina sebagai BUMN diharapkan Soerjaningsih mendukung kelancaran penyediaan dan distribusi yang terjangkau.

Baca Juga: Wendy Disebut ‘Mantan Anggota’ Red Velvet Penggemar Panik Bergerak Cepat Mencari Jawaban

Sama halnya dengan Pertalite, BBM jenis Premium juga tetap dijual dengan harga Rp6.450 per liter, sementara harga keekonomiannya saat ini mencapai Rp9.000 per liter.

Meski begitu, Soerjaningsih menekankan kalau BBM dipastikan akan naik secara fluktuatif mengikuti harga pasar, tetapi itu terkait minyak dan solar.

Sementara untuk Pertalite dan Premium diakuinya belum ada pembahasan secara menyeluruh hingga saat ini terkait kenaikan harga BBM.

“Kemudian penyesuaian harga kenaikan BBM agar Pertamina tidak merugi, ini rencananya akan dibahas nanti yah bagaimana kompensasi kepada Pertamina,” katanya.

“Jadi yang diharapkan pemerintah adalah kenaikan BBM ini kan sebenarnya juga mungkin masih sulit diterima masyarakat yang baru mau pulih, jadi kemungkinan pemerintah yang ngalah,” sambung Soerjaningsih.

Baca Juga: Prediksi Elche vs Real Madrid di La Liga Spanyol 30 Oktober 2021: H2H, Line up, dan Prakiraan Skor Akhir

Dia  juga menambahkan kalau Premium ini akan ditarik dari pasaran dan digantikan Pertalite.

“Premium ini hanya tujuh negara loh yang pakai, dan kita berkomitmen untuk memperbaiki kondisi lingkungan, terkait Premium ini kemungkinan kedepan akan digantikan oleh Pertalite,” kata Soerjaningsih.

Diharapkan kedepan juga ada Roadmap BBM yang ramah lingkungan, jadi RON 88 (Premium) kalau dihapus jadi tinggal RON 90 (Pertalite).

“Kita harapkan kedepan ada Roadmap untuk BBM ramah lingkungan, jadi dari RON 88 kalau dihapus jadi yang paling kecil RON 90, kalau kemampuan memungkinkan naik ke RON 91 atau 92,” ujarnya.

“Itu adalah komitmen kita untuk menyediakan BBM ramah lingkungan tetapi semua itu masih kita kaji dan harus dapat persetujuan bapak Presiden,” sambung Soerjaningsih.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Halo Migas Ditjen Migas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x