Sekitar 1915, para pemuda seluruh Indonesia mulai bangkit. Salah satu pemuda yang memulai gerakan kebangkitan ini adalah Satiman Wirjosandjojo, yang menjadi penggerak organisasi Tri Koro Dharmo (Tiga Tujuan Mulia).
Tri Koro Dharmo beranggotakan para pelajar dari perguruan dan sekolah-sekolah di pulau Jawa dan Madura, yang kemudian meluas hingga pelajar dari pulau Bali dan Lombok.
Baca Juga: Nonton Film Seru Rekomendasi Ini, Untuk Peringati Hari Sumpah Pemuda
Selanjutnya, perkumpulan itu berubah nama menjadi Jong Java.
Kemudian, pada 1913 beberapa tokoh seperti Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat, masuk ke dalam organisasi Perhimpunan Indonesia (PI) di Belanda, di mana Sultan Sjahrir dan Mohammad Hatta juga merupakan anggotanya.
Perhimpunan ini juga aktif dalam gerakan kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Polri Akan Tindak Tegas Demo Anarkis dan Premanisme, Sumpah Pemuda Jadi Hari Bersejarah
Setelah PI pulang ke Indonesia, para pemuda bertujuan mengurangi perpecahan di Indonesia, yang diakibatkan oleh banyaknya perbedaan suku dan agama.
Kemudian, organisasi pemuda di Indonesia yang lainnya pun mulai tumbuh. Di antaranya Pemuda Kaum Betawi, Pemuda Pelajar-Pelajar Indonesia, Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Islaminten Bon, dan Sekar Rukun.
Para pemuda itu pun ingin bersatu demi mewujudkan Indonesia merdeka. Mereka pun akhirnya sepakat berkumpul dalam sebuah musyawarah besar.