Presiden Jokowi Ungkap Hal yang Diharapkan Membaik Setelah BUMN Dipangkas

- 17 Oktober 2021, 14:20 WIB
Terdapat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami perununan, hal itu membuat Presiden Jokowi menghentikan suntikan dana.
Terdapat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami perununan, hal itu membuat Presiden Jokowi menghentikan suntikan dana. /Youtube Sekretariat Presiden

Jokowi meminta agar Direktur BUMN yang kini memimpin untuk dapat melakukan manajemen perusahaan dengan maksimal dan beradaptasi.

Presiden menginginkan alur kerja pemerintahan yang kompleks tidak diterapkan di BUMN.

Baca Juga: Celta Vigo vs Sevilla di La Liga 17 Oktober 2021: Prediksi Line Up dan Skor Akhir

Jokowi berharap agar Direktur BUMN yang kini memimpin untuk dapat melakukan manajemen perusahaan dengan maksimal dan beradaptasi.

Sebagai contoh, perizinan untuk pembangkit listrik. Presiden menyebut, terdapat 259 naskah perizinan dengan nama berbeda tetapi maksud di dalam surat tersebut sama.

“Waktu yang diperlukan mencari izin itu bisa 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun, 6 tahun, 7 tahun. Ada yang 7 tahun mengadu ke saya. Nah, seperti ini yang harus dipangkas, enggak boleh misalnya di PLN sampai bertele-tele itu. Enggak bisa lagi,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Sempat Bikin Heboh, Begini Kelanjutan Soal Asuransi yang Disuarakan Wanda Hamidah, Hasilnya....

Presiden juga mengingatkan bahwa birokrasi yang kompleks memiliki pengaruh pada investasi.

Dengan alur yang mudah dapat menarik minat banyak investor untuk menanamkan modalnya di BUMN, jadi BUMN tidak memerlukan suntikan dana lagi.

“Siapa yang mau investasi kalau berbelit-belit seperti itu? Sudah di kementeriannya berbelit-belit, di daerahnya berbelit-belit, masuk ke BUMN-nya berbelit-belit lagi. Lari semua,” ujar Jokowi.

Halaman:

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x