PR CIREBON – Baru-baru ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstrusikan kepada Menteri BUMN untuk tidak lagi memberikan proteksi-proteksi kepada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang dalam kondisi menurun.
Diketahui perusahaan- perusahaan Badan Usaha Milik Negara di Indonesia sudah mulai melakukan penggabungan, konsolidasi maupun reorganisasi.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari video unggahan kanal Youtube Sekretariat Negara pada 17 Oktober 2021, sebelumnya ada 108 perusahaan, sekarang BUMN di Indonesia berjumlah 41. Seperti Minggu lalu di NTT, Jokowi meresmikan penggabungan Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV menjadi PT Pelabuhan Indonesia.
Baca Juga: DKI Jakarta Resmi Jadi Tuan Rumah Formula E, Jokowi: Salah Satu Upaya Mengurangi Energi Konvensional
Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya untuk membangun profesionalisme dan nilai-nilai dasar di dalam diri para pemimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Direktur BUMN yang saat ini menjabat adalah orang-orang yang terpilih berdasarkan kemampuannya, maka dari itu diharapkan dapat bersaing secara nasional maupun global.
Hal ini disampaikan Presiden saat memberikan arahan kepada para direktur utama BUMN di Ballroom Hotel Meruorah Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis, 14 Oktober 2021.
Baca Juga: 12 Link Twibbon Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021, Bisa Segera Dipasang di Medsos
“Ini sekali lagi, perlu saya sampaikan dan sebetulnya dulu sudah saya sampaikan, karena yang ingin kita bangun ini adalah profesionalisme,” ujar Presiden.