Hari Batik Nasional, Hilmar Farid: Punya Filosofi dan Simbol Identitas Kita

- 2 Oktober 2021, 15:00 WIB
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid menyebut batik memiliki filosofi dan simbol identitas bangsa.*
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid menyebut batik memiliki filosofi dan simbol identitas bangsa.* /Pixabay.com/AnglesNViews

Selain itu kain batik juga memiliki makna yang berbeda-beda, sehingga ketika menggunakan kain batik dapat mengkomunikasikan perasaan dan menyampaikan tujuan seseorang pada orang lain.

Baca Juga: Dokter Richard Lee Bayar Selebgram Mahal-mahal tapi Malah Dibalas Ogah-ogahan, Sindir Awkarin?

Sebagai contoh kain batik yang memiliki makna yaitu, batik slobong yang melambangkan kabar berduka cita atau batik truntum dan sidoluhur yang melambangkan kebahagiaan.

Hilmar menegaskan, batik telah diakui secara global oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuwan dan Kebudayaan Peserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO).

Dia juga mengatakan tidak mudah untuk mendapat pengakuan dari UNESCO, karena dalam sidang yang diselenggarakan oleh UNESCO setiap dua tahun sekali, kita harus bersaing ketat dengan negara lain.

Baca Juga: Tidak Sengaja Menelan 6 Mainan Bermagnet, Bocah di Inggris Ini Jalani Operasi Darurat

Dalam acara sidang tersebut, semua negara harus membuat dokumentasi untuk ditampilkan kepada seluruh negara anggota UNESCO.

Kemudian, setelah itu dilakukan pemungutan suara untuk menentukan apakah budaya tersebut layak atau tidak untuk diakui dunia.

"Batik lebih dari sekadar tekstil yang kita gunakan sebagai pakaian sehari-hari. Batik ini punya nilai, punya filosofi dan menjadi simbol dari identitas kita.

Baca Juga: 5 Tips Sederhana Membuat Kaki Halus, Berkilau Seperti Selebriti

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah