94 Poin Pidato Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI, 16 Agustus 2021

- 16 Agustus 2021, 14:30 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan pidato di depan sidang tahunan MPR RI, 16 Agustus 2021.
Presiden Jokowi menyampaikan pidato di depan sidang tahunan MPR RI, 16 Agustus 2021. /Tangkap layar YouTube Sekretariat Presiden

PR CIREBON - Berikut 94 poin pidato yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI)

Dengan menggunakan pakaian adat suku Baduy, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa pesan di sidang tahunan MPR RI pada 16 Agustus 2021.

Dirangkum PikiranRakyat-Cirebon.com pada 16 Agustus 2021, berikut 94 poin pidato tahunan Presiden Jokowi:

Baca Juga: Jangan Sampai Salah Pilih, 4 Minuman Ini Bisa Sebabkan Kerusakan hingga Penyakit Ginjal

  1. Krisis, resesi, dan pandemi itu seperti api. Kalau bisa, kita hindari. Tetapi, jika hal itu tetap terjadi, banyak hal yang bisa kita pelajari. Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi.
  2. Dia menyakitkan, tetapi sekaligus juga menguatkan. Kita ingin pandemi ini menerangi kita untuk mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri, dalam menghadapi tantangan masa depan.
  3. Pandemi itu seperti kawah candradimuka yg menguji, yg mengajarkan, dan sekaligus mengasah. Pandemi memberikan beban yang berat kepada kita, beban yg penuh dengan risiko, dan memaksa kita untuk menghadapi dan mengelolanya.

Baca Juga: Taliban Berhasil Ambil Alih Afghanistan, Antonio Guterres Prihatin pada Masa Depan Wanita dan Anak Perempuan

  1. Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kekuatan kita diasah. Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya diuji dan sekaligus diasah.
  2. Ujian dan asahan menjadi dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Bukan hanya beban yang diberikan kepada kita, tetapi kesempatan untuk memperbaiki diri juga diajarkan kepada kita.
  3. Tatkala ujian itu terasa semakin berat, asahannya juga semakin meningkat. Itulah proses menjadi bangsa yang tahan banting, yang kokoh, dan yang mampu memenangkan gelombang pertandingan.

Baca Juga: Filipina Deteksi Kasus Pertama Covid-19 Varian Lambda, Ingatkan Warga untuk Terus Patuhi Standar Kesehatan

  1. Perjalanan sejarah bangsa Indonesia telah melalui etape-etape ujian yang berat. Alhamdulillah kita berhasil melampauinya. Kemerdekaan Republik Indonesia bukan diperoleh dari pemberian ataupun hadiah.
  2. tetapi kita rebut melalui perjuangan di semua medan. Perang rakyat, perang gerilya, dan diplomasi di semua lini dikerahkan, dan buahnya membuat Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.
  3. Resesi dan krisis yang datang bertubi-tubi dalam perjalanan setelah Indonesia merdeka, juga berhasil kita lampaui. Setiap ujian memperkokoh fondasi sosial, fondasi politik, dan fondasi ekonomi bangsa Indonesia.
  4. Pandemi Covid-19 telah memacu kita untuk berubah, mengembangkan cara-cara baru, meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan, dan menerobos ketidakmungkinan.

Baca Juga: Perlombaan 17 Agustus Dilarang, Ridwan Kamil Ajak Masyarakat untuk Merayakan dengan Berkreasi dan Berinovasi

  1. Kita dipaksa untuk membangun normalitas baru dan melakukan hal-hal yg dianggap tabu selama ini. Memakai masker, menjaga jarak, tidak bersalaman, dan tidak membuat keramaian, adalah kebiasaan baru yang dulu dianggap tabu.
  2. Bekerja dari rumah, belanja daring, pendidikan jarak jauh, serta rapat dan sidang secara daring, telah menjadi kebiasaan baru yang dulu kita lakukan dengan ragu-ragu.
  3. Di tengah dunia yang penuh disrupsi sekarang ini, karakter berani untuk berubah, berani untuk mengubah, dan berani untuk mengkreasi hal-hal baru, merupakan fondasi untuk membangun Indonesia Maju.
  4. Kita telah berusaha bermigrasi ke cara-cara baru di era Revolusi Industri 4.0 ini, agar bisa bekerja lebih efektif, lebih efisien, dan lebih produktif.

Baca Juga: Ivan Gunawan Beri Ucapan Mendalam di Hari Ulang Tahun Ruben Onsu: Umur Lo Harus Panjang Banget Nih!

  1. Adanya pandemi Covid-19 sekarang ini, akselerasi inovasi semakin menyatu dalam keseharian kehidupan kita.
  2. Selama satu setengah tahun diterpa pandemi, telah terjadi penguatan yang signifikan dalam perilaku dan infrastruktur kesehatan kita, dan sekaligus penguatan kelembagaan nasional kita.
  3. Kesadaran, partisipasi, dan kegotongroyongan masyarakat menguat luar biasa. Kelembagaan pemerintahan lintas sektor dan lintas lembaga negara, serta antara pusat dan daerah sampai dengan desa, juga mengalami konsolidasi.
  4. Hal ini membuat kapasitas sektor kesehatan meningkat pesat dan semakin mampu menghadapi ketidakpastian yang tinggi dalam pandemi.

Baca Juga: Digigit Ular Berbisa, Pria Ini Justru Menggigit Balik dan Malah Menolak Pergi ke Rumah Sakit

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x