Pemerintah Hapus Angka Kematian dari Indikator Penanganan Covid-19, dr. Tirta: Biar Bisa Kelihatan Sukses

- 11 Agustus 2021, 05:15 WIB
dr. Tirta memberikan tanggapan terhadap pemerintah yang hendak menghapus indikator angka kematian Covid-19.
dr. Tirta memberikan tanggapan terhadap pemerintah yang hendak menghapus indikator angka kematian Covid-19. /Instagram/@dr.tirta

PR CIREBON - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali terus diperpanjang dengan tujuan untuk menekan penambahan kasus Covid-19.

Namun baru-baru ini dikabarkan pemerintah justru menghapus angka kematian dari indikator penanganan Covid-19, yang membuat dr. Tirta heran.

Bahkan dr. Tirta menanggapi keputusan penghapusan angka kematian Covid-19 tersebut dengan pedas dan heran kepada pemerintah.

Baca Juga: Polri Tangkap dan Ungkap Motif Peretas Situs Setkab RI dari Komunitas BlackHat: 650 Kali Retas Situs

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari postingan akun Instagram @dr.tirta pada 10 Agustus 2021, dr. Tirta menyarankan agar pemerintah lebih baik mengaku kalau kebijakan yang diterapkan selama ini tidak berjalan dengan sukses.

Ucapan tersebut bisa dibilang sebagai bagian dari penekanan dr. Tirta terhadap pemerintah yang tidak mau terang-terangan mengaku ‘kurang sukses.’

“Bilang aja penanganan pandemi ‘kurang sukses,’ makanya angka kematian dihapus dari indikator, biar bisa keliatan sukses,” ujar dr.Tirta.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang hingga 16 Agustus, Cek Syarat Naik Kereta Api Jarak Jauh

Menurut dr. Tirta, angka kematian di Indonesia terhadap kasus Covid-19 tidak mengalami penurunan, karena alasan tersebut pemerintah ingin menghapuskan dari indikator penanganan Covid-19.

“Karena angka kematiannya tidak turun-turun yah? Makannya dihapuskan jadi syarat. Jadi Cuma buat update. Sudahlah mengaku saja,” ucapnya.

“Tidak usah malu-malu, kita terima kok. Dosis vaksin tidak merata, Faskes (fasilitas kesehatan) tidak seimbang, PCR di beberapa kota masih lima hari, dan Bansos dikorupsi,” sambung dr. Tirta.

Baca Juga: Simak Syarat Naik Kereta Api Lokal, Commuter Line dan Aglomerasi Selama PPKM hingga 16 Agustus 2021

Tidak hanya itu, dr. Tirta juga menekankan bahwa pemerintah yang mengajak rapat relawan seperti mengada-ada agar terlihat mendengarkan kritik.

Sejauh ini, dr. Tirta memang kerap kali terus terang mengkritik pemerintah, terutama berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam keadaan pandemi Covid-19.

Penghapusan angka kematian dari indikator penanganan Covid-19 ini jelas sangat mengherankan mengingat hal tersebut merupakan bagian penting dari proses penerapan PPKM.

Baca Juga: Single Terbaru Betrand Peto Trending di Berbagai Negara, Ruben Onsu Berterima Kasih Atas Dukungan Semua Orang

Memang seolah tidak masuk akal dan bertentangan terkait apa yang diputuskan pemerintah, dengan mengesampingkan angka kematian dari indikator penanganan Covid-19.

Sebagai bentuk kekecewaannya, bahkan dr. Tirta mengungkapkan bahwa sebaiknya dia pulang dan mengurus anak dan membuka praktek.

“Kalau begini ceritanya, mending aku balik ke Jogja saja. Mengurus anak, praktek, sekolah lagi, dan mengurus toko,” kata dr. Tirta.

Baca Juga: Jangan Buru-buru Dibuang, Berikut 6 Manfaat Biji Nangka bagi Kesehatan, Salah Satunya Cegah Kanker

Postingan dari dr. Tirta di akun media sosial pribadinya itu hanya dalam waktu kurang dari sepuluh jam sudah disukai lebih dari seratus ribu orang.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Instagram @dr.tirta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x