Network
PR CIREBON - Salah seorang pakar hukum tata negara Refly Harun turut menyoroti keputusan perpanjangan PPKM Darurat yang disampaikan Presiden Jokowi.
Refly Harun menilai bahwa sejak awal pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia, pemerintah tidak serius menanganinya.
Bahkan, Refly Harun pun menyinggung Presiden Jokowi yang merupakan pemimpin atau pedagang.
Baca Juga: Dinar Candy Perlihatkan Rumah Rp1,8 Miliar, Marshel Widianto: Sekali Tour Dibayar Berapa?
Hal tersebut diungkapkan Refly Harun dalam unggahan video di kanal YouTube miliknya yang diunggah pada 21 Juli 2021.
Awalnya Refly Harun menyampaikan bahwa pemerintah telah resmi menetapkan perpanjangan masa PPKM Darurat.
Ia pun menyinggung permasalahan yang dihadapi Presiden Jokowi antara sebagai pemimpin ataukah pedagang.
"Jadi persoalannya leadership (kepemimpinan) dan dealership (perdagangan),” ujar Refly Harun, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal YouTube Refly Harun.
“Jadi dari awal memang pemerintah tidak form ketika menghalau Covid-19 ini,” lanjutnya.
Menurut Refly Harun, pemerintah Indonesia memang sejak awal lebih memprioritaskan persoalan ekonomi dibanding kesehatan.
Baca Juga: 3 Makanan Eksotis yang Mudah Dibuat, Salah Satunya Mentimun dan Salad Leci
“Tidak menjadikan kesehatan first tapi ekonomi first, itu masalahnya," ungkap Refly Harun.
"Ya dalam bahasa Faisal Basri menuhankan ekonomi,” sambungnya.
Selain itu, Refly Harun pun menyinggung bantuan-bantuan yang akan diberikan pemerintah saat masa PPKM Darurat diperpanjang.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 21 Juli 2021: Scorpio Menikmati Pekerjaan, Sagitarius Mendalam
“Apa yang terjadi sekarang seolah-olah bantuan-bantuan yang telah disebutkan Jokowi itu tidak dalam skema menyelesaikan Covid-19 secara komprehensif," katanya.
Kemudian, ia pun menyampaikan jika rakyat sudah kehilangan harapannya kepada pemerintah yang seolah-olah melindungi publik.
“Entah apa yang masyarakat harapkan lagi apabila pemerintah tidak mengeluarkan kebijkan yang radikal yang sifatnya melindungi publik,” ucap Refly Harun.***
