"Izinkan saya Mbak Nana, karena terbiasa isi hati isi kepala saya itu, kalau dituangkan dalam tulisan, akan serumit inilah jadinya," terangnya.
Ridwan Kamil mengatakan bahwa terdapat masalah dalam komunikasi publik yang terkait dengan Covid-19.
Sementara itu, menurutnya informasi tersebut didapatkan dari pihak pemerintah, ahli, influencer, umum, hingga provokator.
"Nah, masyarakat itu sekarang terbelah, ada yang menjadi Geng Kesehatan dan Geng Ekonomi, dan pemerintah mengatakan bahwa Geng ini tidak bisa dibelah begitu saja, harus ada tarik ulur," ujarnya.
Kemudian, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa hasil informasi yang diterima oleh publik, diantaranya ilmiah, hoaks, dan berbeda pendapat.
"Kemudian ada sudut pandang tentang politik juga, politik ini dipakai untuk membahas Covid-19, isunya kan mengkritisi, membahayakan lah ya," ungkapnya.
Selain itu, dirinya menjelaskan bahwa kini masyarakat terbagi menjadi tiga golongan, yaitu golongan tidak menerima atau denial, golongan menerima, dan golongan adaptasi.
Ridwan Kamil menjelaskan bahwa golongan yang tidak menerima cenderung tidak mempercayai Covid-19, dan berdampak pada konsumsi informasi tentang konspirasi, bisnis, dicovidkan, haram, dan sebagainya.