PR CIREBON - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua semenjak awal tahun ini terus menerus menebar teror.
Mulai dari penembakan KKB kepada aparat keamanan dan sipil sampai pembakaran rumah, sekolah sampai helikopter.
Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri rupanya memiliki perbedaan pendapat dengan KKB Papua.
Baca Juga: Bak 'Setetes Air di Lautan', Dokter India Mengatakan Sumbangan Ventilator Inggris Hanya Berdampak Kecil
Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Humas.polri.go.id, BIN kini diketahui sudah melabeli KKB sebagai Kelompok Separatis dan Teroris (KST).
Di sisi lain, Polri justru belum menetapkan KKB sebagai kelompok teroris.
Hal ini diungkapkan Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, bahwa KKB yang ada di Papua tersebut hanyalah Kelompok Kriminal Bersenjata.
“Di sana (Papua) tetap hanya kelompok kriminal bersenjata,” ucap Rusdi.
Karena tidak adanya penetapan tersebut, secara otomatis Detasemen Khusus (Densus 88) Antiteror Polri tidak bisa terlibat dengan KKB Papua.
Rusdi mengatakan Densus 88 sendiri belum melakukan kajian mengenai KKB yang merupakan teroris atau tidak.
Baca Juga: Benarkah Pemberian Vaksin Covid-19 pada Ibu Hamil Miliki Dampak Berbahaya Bagi Janin? Begini Penjelasan Ahli
Perlu diketahui apabila KKB dinyatakan sebagai teroris, Densus 88 akan secara langsung terlibat di Papua.
Alih-alih menurunkan Densus 88, Rusdi menegaskan kalau di Papua sudah ada operasi penegakan hukum untuk menindak KKB yaitu, Operasi Nemangkawi.
Dia menambahkan kalau Operasi Nemangkawi sendiri sudah beranggotakan TNI dan Polri.
Sehingga penindakan hukum di sana hanya dilakukan oleh Operasi Nemangkawi.
“Di sana kepolisian menggelar operasi penegakan hukum. Penegakan hukum itulah yang menjadi dasar bagi aparat di sana untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk bisa menciptakan kedamaian di tanah Papua,” ujar Rusdi.
Lalu sebenarnya apa alasan KKB terus merajalela dan menimbulkan banyak korban berjatuhan?
Dikutip dari sumber yang sama, Polri menjelaskan beberapa kendala yang dihadapinya dalam memberantas KKB.
Mulai dari medan yang sulit dihadapi dan proses identifikasi anggota KKB.
Baca Juga: Atta Halilintar Bagikan Kabar Bahagia, Dirinya Dinyatakan Negatif Covid-19: Alhamdulillah
Rusdi menjelaskan kalau medan disana pegunungan sehingga berbeda dari keadaan disini.
“Ya kendala-kendala kan tentunya medan di sana tidak seperti ini. Medannya pegunungan segala macam kan, membutuhkan sumber daya yang harus maksimal,” kata Rusdi.
Selanjutnya adalah identifikasi, anggota KKB diketahui serik kali masuk ke penduduk melakukan penyamaran dengan penduduk.
“kelompok-kelompok ini sering masuk ke penduduk, menyamar-menyamar dengan penduduk. Sering masuk ke penduduk-penduduk, nyamar dia,” ujar Rusdi.