“TNI dan Angkatan Laut telah mengubah status KRI Nanggala 402 dari hilang kontak menjadi 'sub-sunk' atau tenggelam,” ujarnya.
“Kami semua warga Indonesia mengungkapkan kesedihan yang mendalam atas insiden ini, terutama kepada keluarga awak KRI Nanggala 402,” sambung Presiden.
KRI Nanggala 402 berumur 44 tahun buatan Jerman bernama KRI Nanggala-402 itu diketahui sedang melakukan latihan penggunaan torpedi di perairan utara pulau Bali.
Namun dalam pelaksanaannya mengalami kejanggalan setelah hilang kontak dengan Angkatan Laut pada Rabu, 21 April 2021.
TNI segera melakukan tindakan-tindakan pencarian setelah sadar adanya hilang kontak tersebut.
Baca Juga: Jokowi: Pemerintah akan Menjamin Pendidikan Putra Putri Keluarga Prajurit KRI Nanggala-402
Kemudian pada hari Sabtu, 25 April 2021, tim pencari mengungkapkan telah menemukan benda-benda seperti sajadah, periskop, dan lainnya di dekat lokasi terakhir KRI Nanggala 402 yang diketahui.
Kepala Staf Angkatan Laut, Yudo Margono juga menyampaikan bahwa tim telah mendeteksi objek yang mirip dengan KRI Nanggala 402 dengan menggunakan deteksi sonar pada kedalaman 850 meter.
Kedalam 850 meter ini sendiri berada di luar jangkauan penyelaman KRI Nanggala 402.