“Seperti di desa terpencil di Desa Pulau Raman, Batanghari, Jambi. Tujuh dari sepuluh perempuan muda tidak mampu membeli pembalut,” terang wanita yang akrab disapa Nana tersebut.
Hal ini membuat Najwa Shihab tergerak untuk menyelesaikan permasalahan bagi perempuan muda tersebut.
Baca Juga: Perdana Menteri Narendra Modi Memperingatkan 'Badai' Covid-19 Melanda India
Sebagai wujud aksi nyata, Najwa Shihab berkolaborasi dengan komunitas yang fokus kepada pemberdayaan perempuan.
Melalui kolaborasi itu, Najwa Shihab memberikan bekal berupa pelatihan kepada para perempuan di Desa Pulau Raman supaya mampu membuat pembalut kain sendiri.
“Kami ingin perempuan di Desa Pulau Raman tak hanya menerima bantuan berupa pembalut kain, tapi mendapat pembekalan untuk nantinya bisa memproduksi pembalutnya sendiri. Menciptakan kebaikan yang berkelanjutan,” tulisnya.
Baca Juga: Covid-19 Banyak Bermutasi, Varian Baru Disebut Lebih Banyak Menyerang Para Remaja
Pemberian bantuan ini berupa pembalut kain yang ramah lingkungan dan dapat digunakan berulang kali.
Hal tersebut merupakan simbol cinta kasih seperti yang diperjuangkan Kartini untuk para perempuan di Indonesia.
Bagi sebagian orang, siklus menstruasi masih dianggap tabu untuk dibicarakan di ruang publik.