BW Tegas Katakan KLB Tanda 'Brutalitas' di Era Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Baru Kerja Sudah Blunder

- 14 Maret 2021, 11:25 WIB
Ferdinand Hutahaean menyoroti pernyataan kuasa hukum AHY Bambang Widjojanto (BW) soal KLB tanda brutalitas di era Jokowi.*
Ferdinand Hutahaean menyoroti pernyataan kuasa hukum AHY Bambang Widjojanto (BW) soal KLB tanda brutalitas di era Jokowi.* /Tangkapan layar YouTube Talk Show tvOne/YouTube Talk Show tvOne

 

PR CIREBON – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, ikut mengomentari pernyataan Bambang Widjojanto (BW).

Ferdinand Hutahaean menyoroti pernyataan Bambang Widjojanto (BW) yang menyebut adanya brutalitas demokrasi di era kepemimpinan Presiden Jokowi.

Ferdinand Hutahaean menilai pernyataan Bambang Widjojanto (BW) selaku kuasa hukum Partai Demokrat kubu AHY itu, akan merugikan dan berdampak buruk bagi pihaknya.

Baca Juga: Asam Lambung yang Naik Ganggu Aktivitas? Konsumsi 7 Makanan Ini untuk Mengatasinya

Diksi yang dipakai BW dalam pernyataannya, kata Ferdinand Hutahaean, justru dapat menjadi bumerang bagi kubu AHY karena terlihat mencolok menyerang pemerintah.

Demokrat justru akan rugi dan menjadi musuh bersama jika lawyernya menggunakan diksi-diksi yang berlebihan dan cenderung menyerang tanpa strategi dan taktis,” ungkapnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Sabtu, 13 Maret 2021.

Ferdinand Hutahaean juga menyoroti bagaimana BW yang masih baru bekerja sebagai kuasa hukum Partai Demokrat kubu AHY melakukan blunder yang cukup fatal.

Baca Juga: Ungkap Angka Pernikahan di Jepang Rendah, Youtuber Ini Beberkan 3 Penyebabnya

Dengan begitu, simpati dan persepsi baik masyarakat kepada Partai Demokrat kubu AHY akan hilang begitu saja.

Bambang W baru bekerja saja sudah blunder dengan istilah brutalitas demokrasi. Ini akan merugikan karena membunuh simpati kepada Demokrat,” ucapnya.

Diketahui sebelumnya, BW terpilih menjadi salah satu orang dalam tim kuasa hukum Partai Demokrat kubu AHY, terkait dengan kasus KLB di Deli Serdang.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Progam Bantuan Fasilitasi Magang bagi Mahasiswa Vokasi

BW ditunjuk langsung oleh AHY selaku Ketua Umum Partai Demokrat, juga oleh Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.

Dalam pernyataannya, BW mengatakan kepada awak media bahwa kejadian KLB di Partai Demokrat menandakan bahwa negara sedang terancam.

“Sebenarnya negara kita itu sedang terancam. Dalam satu diskusi, ‘apakah ini awal dari sebuah akhir?’ Kan mengerikan awal dari sebuah akhir,” katanya pada Jumat 12 Maret 2021.

Baca Juga: Buatkan Kebaya untuk Lamaran Aurel dan Atta Halilintar, Desainer Anne Avantie Ungkap Permintaan Krisdayanti

Tak hanya itu, BW juga mengatakan bahwa terjadi brutalitas demokrasi di Indonesia pada periode kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini.

“Konstitusi partai pun diinjak-injak. Kalau kemudian ini diakomodasi, difasilitasi, tindakan-tindakan seperti ini, ini bukan sekedar abal-abal, ini brutalitas,” ungkapnya.

“Brutalitas demokratik terjadi di negara pada periode kepemimpinannya pak Jokowi,” tegasnya.

Baca Juga: Sorang Karyawan Putuskan Mengundurkan Diri dari Kantor, Sikap Atasan Ini Bikin Haru

BW berharap, agar masalah yang sekarang sedang melanda Indonesia dapat diatasi, karena bukan termasuk masalah sepele.

“Mudah-mudahan ini bisa diatasi, jadi ini tidak main-main,” ujarnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x