PR CIREBON – Kisruh yang kini menimpa Partai Demokrat kian hari kian memanas.
Kisruh bermula dari munculnya nama KSP Moeldoko yang diangkat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang baru setelah diadakan Kongres Luar Biasa (KLB)
Nama Moeldoko menjadi ramai diperbincangkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB dan mengundang reaksi publik.
Pasalnya, selain masih menjabat di Pemerintahan sebagai Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko juga bukan merupakan kader internal Partai Demokrat.
Berbagai kalangan ramai mengkritik Moeldoko yang menerima tawaran untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat.
Namun, berbeda dengan Ruhut Sitompul yang kini aktif sebagai kader PDIP. Menurut Ruhut Sitompul, upaya menggulingkan AHY dan mengangkat KSP Moeldoko adalah hal yang wajar.
Bahkan, Ruhut Sitompul justeru merasa sedih saat KSP Moeldoko banyak mendapat kritik dan kecaman.
“Saya sedih, Moeldoko ini dimana dosanya?” ujar Ruhut, dalam acara Mata Najwa sebagaimana dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com.
Menurut Ruhut, KLB dalam suatu organisasi politik adalah hal yang biasa, begitupun dengan adanya pergantian kepemimpinan.
Baca Juga: Isra Miraj 2021, Tradisi Rajaban Menyuapi Santri di Asrama Kujang Jawa Barat - Yogyakarta
“Kenapa Moeldoko terlalu dipojokkan? saya ini orang hukum saya ngarti AD ART partai dan sebagainya,” ujarnya.
Ruhut Sitompul menjelaskan bahwa KSP Moeldoko sendiri sebenarnya sempat menolak tawaran untuk menjadi ketua umum Partai.
Namun karena banyaknya tekanan dan dukungan penuh dari sejumlah pihak, KSP Moeldoko pun akhirnya menerimanya.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Hari Ini, 11 Maret 2021: Aries, Taurus, Gemini Akan Dapat Perhatian Khusus
Selain itu, KLB juga dilaksanakan sebagai upaya untuk menghindari distribusi kekuasaan yang tidak demokratis. ***