Kolumnis Kesehatan Dunia Prediksi Pandemi Covid-19 Berakhir April, Profesor Zubairi: Semoga Saja

- 21 Februari 2021, 18:00 WIB
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI), Profesor Zubairi Djoerban.*
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI), Profesor Zubairi Djoerban.* /Twitter.com/@ProfesorZubairi

PR CIREBON – Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih menjadi polemik tentang kapan kondisi ini akan berakhir.

Baru-baru ini Kolumnis Kesehatan Dunia, Martin Makary memprediksikan bahwa nantinya Covid-19 sebagian besar akan berakhir pada April 2021.

Perihal kapan berakhirnya Covid-19 tersebut disampaikan oleh Ketua PB IDI, Profesor Zubairi Djoerban dalam akun Twitter miliknya @ProfesorZubairi.

Baca Juga: Studi Baru Sebut Wanita Hamil Kemungkinan Berisiko Lebih Tinggi Terinfeksi Covid-19

Kolumnis kesehatan ternama Martin Makary memprediksi, sebagian besar penyakit Covid-19 akan hilang pada April nanti,” terangnya, sebagaimana dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com.

Opini itu ia sampaikan berdasarkan data laboratorium, matematika, literatur, dan percakapannya dengan para ahli,” sambung Profesor Zubairi.

Namun, Profesor Zubairi juga mengingatkan bahwa hal tersebut hanyalah prediksi. Kita hanya bisa berharap dan berdoa untuk kebenarannya.

Baca Juga: Penambahan Kasus Harian Covid-19 DKI Jakarta Kemarin Sebanyak 2872, Petugas Sebut Karena Sistem Bermasalah

Baru prediksi. Semoga saja,” harap Profesor Zubairi.

Sementara, prediksi tersebut datang setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan soal penurunan angka kasus harian global.

Baca Juga: Setelah Setujui Penggunaan Dua Vaksin Covid-19, Kini Rusia Setujui Vaksin Ketiga Kendati Belum Diuji Coba

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, penurunan global terjadi cukup signifikan yakni sebesar 16 persen.

Professor Zubairi pun menjelaskan bahwa kondisi tersebut terjadi karena banyak hal.

Dimulai dari disiplin masyarakat hingga kebijakan PSBB dan PPKM.

Baca Juga: Jakarta Dilanda Banjir, dr. Tirta: Semoga Covid-19 Minggat Takut Sama Banjir

Penurunan kasus Covid-19 bisa dikaitkan dengan banyak hal. Tapi yang utama adalah perilaku baik masyarakat dunia dan kepatuhan terhadap penguncian (lockdown), yang di Indonesia disebut PSBB atau PPKM,” ujarnya.

Meski menuai banyak pro kontra dari berbagai belahan dunia, namun kebijakan lockdown juga terbukti membuat angka kasus menurun.

Faktor lain yang menurut Profesor Zubairi cukup berpengaruh ialah disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Efek Jangka Panjang Covid-19: Rasanya Terkena Kabut Otak dan Bagaimana Menyembuhkannya

Anda bisa lihat di beberapa acara televisi Indonesia saat ini. Kesadaran memakai masker sudah terbentuk. Begitu pun di berbagai negara,” paparnya.

Kemudian, Profesor Zubairi juga menjelaskan adanya dugaan para ahli tentang kekebalan populasi pada tingkat tertentu. Hal ini yang cukup membuat penyebaran virus korona melambat.

Ini terjadi di India. Lihat saja angka kasus Covid-19 di sana. Turun dari 100 ribu kasus per hari menjadi hanya 11 ribu,” tandasnya.

Baca Juga: Berbohong dan Langgar Aturan Lockdown Covid-19, Seorang Remaja Dihukum 6 Bulan Penjara

Selain itu, musim dingin yang terjadi di Amerika juga mempengaruhi angka penurunan.

Hal tersebut dikarenakan cuaca musim dingin menghambat beberapa negara bagian melakukan pelacakan dan testing Covid-19 kepada warganya.

***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x