PR CIREBON - Ketua Umum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) Hasnaeni menegaskan kesiapannya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hasnaeni mengatakan hal tersebut menyusul kabar akan digelarnya kongres luar biasa (KLB) di Partai Demokrat.
Hasnaeni mengaku siap menjadi Ketum karena pengalaman 10 tahun menjadi bagian dari Partai Demokrat.
Baca Juga: Sebut Najwa Shihab Tak Berhak Nilai UU ITE, Henry Subiakto: yang Berhak Itu Hanya MK
Apabila diberi amanah, Hasnaeni akan berusaha dalam memajukan Partai Demokrat dan juga para kadernya.
Ada beberapa hal yang akan segera dilakukannya jika memang dipercaya menjadi Ketum Partai berlambang bintang mercy itu.
"Kalau saya dipercaya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, yang pertama saya akan mensejahterakan kader-kader Partai Demokrat, membuka lapangan kerja, kader-kader Demokrat dan para simpatisan Partai Demokrat," kata Hasnaeni pada Sabtu, 20 Februari 2021.
Menurut Hasnaeni, memajukan kader dan simpatisan telah ia lakukan di Partai Emas saat ini.
Jadi, Hasnaeni sangat yakin bisa melakukan hal yang sama di Partai Demokrat karena hal itu bukanlah hal baru baginya.
"Saya akan membuat lapangan kerja sebesar-besarnya buat kader Partai Demokrat, seperti yang sudah saya lakukan di Partai Emas," kata dia, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA.
Dia berjanji akan menjalankan hal-hal baik di Partai Demokrat, seperti yang sudah ia lakukan di Partai Emas.
Itupun kalau memang dirinya diberikan mandat menjadi pimpinan tertinggi Partai Demokrat.
Hasnaeni juga akan membuat Partai Emas menjadi satu bagian dari Partai Demokrat.
"Saya akan jadikan Partai Emas dan Partai Demokrat satu, jadi Partai Demokrat dengan Partikel Emas saya akan ubah menjadi satu, satu kesatuan. Dan saya siap Partai Demokrat," ucapnya.
Lebih lanjut, terkait kepemimpinan AHY di Demokrat yang dikabarkan kurang disukai sejumlah pihak, Hasnaeni enggan berkomentar.
Baca Juga: Link Live Streaming Lazio vs Sampdoria, Menang atau Kehilangan Peluang Liga Champions Musim Depan
Hasnaeni mengatakan bahwa hal tersebut merupakan persoalan internal Demokrat.
"Banyak yang tidak senang dengan kepemimpinan AHY di Partai Demokrat, itu merupakan hak para senior di Partai Demokrat," ujarnya.***