"Mengapa tidak diberikan, saya tidak bisa berkomentar. Entah karena alasan politik atau waktu atau sulit. Atau apakah ada alasan lain mengapa datanya tidak tersedia, saya tidak tahu. Kita hanya akan berspekulasi," lanjutnya.
Meskipun, menurutnya, otoritas Tiongkok memberikan banyak materi, dia mengatakan masalah akses ke data pasien mentah akan disebutkan dalam laporan akhir tim.
“Orang-orang WHO pasti merasa bahwa mereka telah menerima lebih banyak data daripada yang pernah mereka terima pada tahun sebelumnya. Jadi itu sendiri sudah merupakan kemajuan," ujarnya.
Tim, yang tiba di Tiongkok pada Januari dan menghabiskan empat minggu mencari asal-usul wabah, terbatas hanya melakukan kunjungan yang diselenggarakan oleh tuan rumah Tiongkok.
Mereka dicegah dari kontak dengan anggota masyarakat karena protokol kesehatan. Dua minggu pertama dihabiskan di karantina hotel.
WHO tidak membalas permintaan untuk memberikan komentar.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok tidak segera menanggapi permintaan komentar, tetapi Beijing sebelumnya mengatakan mereka transparan dalam menangani wabah dan kerja samanya dengan misi WHO.***