Menko Polhukam Mahfud MD Bantah Isu Restui Kudeta Partai Demokrat: Wah Mengagetkan!

- 2 Februari 2021, 18:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. // Instagram/@mohmahfudmd

PR CIREBON - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara terkait adanya isu kudeta yang terjadi di Partai Demokrat yang melibatkan dirinya.

Mahfud MD membantah isu bahwa dirinya merestui Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko untuk mengambil alih kepemimpinan Agus harimurti Yudhoyono (AHY) yang menjabat sebagai ketua umum di Partai Demokrat.

Terkait tepisan tuduhan isu kudeta Demokrat yag menyeret namanya itu, disampaikan Mahfud MD dalam tulisan yang diunggah dalam akun pribadi Twitter-nya pada Selasa, 2 Februari 2021.

Baca Juga: Gandeng YouTuber Ustaz Ujang Bustomi, Kabupaten Cirebon Mulai Lakukan Vaksinasi Covid-19 Perdana

“Ada isu aneh, dikabarkan beberapa menteri, termasuk Menko Polhukam Mahfud MD, merestui Kepala KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB,” tutur Mahfud MD, Selasa, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Twitter @mohmahfudmd.

Mahfud MD mengaku bahwa dirinya tidak pernah membicarakan perihal kudeta Partai Demokrat dengan KSP Moeldoko.

“Wah, mengagetkan, yakinlah saya tak pernah berbicara itu dengan Pak Moeldoko maupun dengan orang lain. Terpikir saja tidak, apalagi merestui,” katanya.

Menurutnya, di era demokrasi yang sangat terbuka seperti sekarang, sulit dipercaya kepemimpinan sebesar Partai Demokrat bisa alami kudeta.

Baca Juga: Taman Safari Indonesia Bakal Gelar Peringatan Imlek 2021 di Istana Panda, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

“Di era demokrasi yang sangat terbuka dan dikontrol oleh masyarakat seperti sekarang ini sulit dipercaya kepemimpinan partai, apalagi partai besar seperti PD bisa dikudeta seperti itu,”ungkapnya.

Ia pun menambahkan bahwa jabatan menko tentu tidak bisa digunakan untuk memberi restu.

“Jabatan menko tentu tak bisa digunakan dan pasti tidak laku untuk memberi restu. Yang penting internal PD sendiri solid,” pungkasnya.

Sementara itu, dikutip dari ANTARA, sebelumnya KSP Moeldoko menanggapi isu pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat yang disebut-sebut melibatkan pihak istana Kepresidenan dan membuat Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengirimkan surat kepada presiden.

Baca Juga: PPKM Minggu Keempat, Kabupaten Cirebon akan Lakukan Pengetatan

“Sebenarnya saya masih ‘diem-diem’ aja sih, karena saya tidak perlu reaktif dalam hal ini,” ujar Moeldoko saat memberikan keterangan pers virtual di Jakarta, Senin.

Namun, karena cukup banyak pertanyaan dari media massa, Moeldoko memutuskan menanggapi isu tersebut.

“Poin pertama, jangan dikit-dikit istana. Dalam hal ini saya mengingatkan. Sekali lagi jangan dikit-dikit Istana dan jangan ganggu pak Jokowi," ujarnya.

"karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa dalam isu ini. Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP Moeldoko,”imbuhnya.

Baca Juga: Vaksinasi Tahap Pertama di Cirebon Mulai Digelar, Ustaz Ujang Bustomi Ketakutan Disuntik: Belum Pernah Soalnya

Dia mengatakan bahwa beberapa kali banyak tamu yang berdatangan ke kediamannya.

Moeldoko mengatakan dirinya sebagai mantan Panglima TNI terbuka kepada siapa pun yang ingin bertemu, tanpa memberikan batas.

“Kepada siapa pun, apalagi di rumah ini. terbuka 24 jam dengan siapa pun. mereka datang berbondong-bondong, ya kita terima,” ucap Moeldoko.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter @MahfudMD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x