"Circular economy harus sudah dapat dipahami dan diterapkan. Jadi bagi teman-teman milenial, mulai dari sendiri dan gunakan sosial media untuk menyebarkan cara berpikir seperti ini," sambungnya.
Sampai detik ini, masalah utama yang dihadapi pariwisata Indonesia adalah masalah sampah dan keberlangsungan lingkungan.
Menurut data Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF) pada 2019 memaparkan bahwa dari 14 pilar yang menjadi pilar penilaian daya saing pariwisata Indonesia.
Terdapat 3 pilar yang berposisi di atas 100 dari 141 negara, dan hal tersebut harus menjadi perhatian terkait isu-isu environmental sustainability, tourist service infrastructure, serta health and hygiene.
Kemenparekraf mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan konsep public partner partnership antara pemerintah dengan dunia usaha untuk membantu mengurangi sampah dan menangani isu-isu keberlanjutan.
"Bagaimana kita berkolaborasi dalam konsep kemitraan dengan perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan produk plastik misalnya. Dan milenial bisa dilibatkan dalam program tersebut," kata Sandiaga Uno.
Kemenparekraf berencana untuk melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah terkait pembentukan “pasukan khusus” salah satunya seperti petugas PPSU (pasukan oranye) yang rencananya akan ditempatkan ke destinasi-destinasi wisata di Indonesia.
"Kerja sama dengan semua pihak termasuk dengan pemerintah daerah dan dunia usaha, agar mereka juga tidak hanya membersihkan, juga membuat indah, membuat lingkungan itu sehat dan aman dengan memberdayakan masyarakat sekitarnya dalam membudayakan agenda-agenda keberlanjutan," kata Sandiaga Uno.