Nadiem Makarim Dorong PTM, Ferdinand Hutahaean: Kapan Menteri ini Diganti Presiden?

- 23 Januari 2021, 10:38 WIB
Tangkap layar Twitter Ferdinand Hutahaean.*
Tangkap layar Twitter Ferdinand Hutahaean.* /

PR CIREBON – Politisi Ferdinand Hutahaean mengomentari ucapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengenai Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa seharusnya Nadiem melakukan inovasi, bukan hanya tentang PTM karena Covid-19 belum usai.

“Kapan sih Menteri ini diganti Pak Presiden? Mikirnya cuma PTM, tatap muka, sudah tahu Covid lagi menggila dan Covid tak mengenal usia, semua diserang"

Baca Juga: Survei Terbaru Tunjukkan Mayoritas Kecil Orang Amerika Inginkan Donald Trump Dihukum Senat

"Bukannya melakukan inovasi malah hanya berpikir tatap muka,” tulis Ferdinand Hutahaean, dilihat PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitter-nya @ferdinandhaean3 pada Sabtu, 23 Januari 2021.

“Kasihan Presiden tak terbantu oleh Menteri seperti ini,” lanjut Ferdinand Hutahaean

Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mendorong daerah di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) untuk dapat memberlakukan pembelajaran tatap muka.

Menurut Nadiem, PTM dapat mengurangi kehilangan kesempatan belajar siswa atau loss of learning.

Baca Juga: James Bond 'No Time To Die' Kembali Tunda Dijadwalkan Rilis Oktober 2021

“Saya benar-benar mendorong terutama bagi Pemda di daerah 3T untuk bisa mengakselerasi secepat mungkin dengan melakukan pembelajaran tatap muka"

"Karena di daerah tersebut itulah pendidikan jarak jauh (PJJ) paling sulit dilakukan,” ujar Nadiem Makarim dalam diskusi secara daring pada Jumat, 22 Januari 2021, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Sejumlah daerah 3T, terang Nadiem, kesulitan melakukan pembelajaran daring karena berbagai alasan seperti jaringan internet, ketersediaan gawai, hingga kondisi geografis.

Baca Juga: Soal Serangan Teroris di Irak, Mustafa Al-Kazemi: Kami Tidak Membiarkannya Terulang

“Jadi anjuran dari Kemendikbud adalah apalagi untuk daerah daerah 3T, untuk daerah-daerah yang sangat sulit untuk bisa melaksanakan PJJ itu sebaiknya sekolah tatap muka"

"Segera bisa dilakukan, karena memang sangat serius risiko kehilangan kesempatan belajar ini. Tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga dunia,” jelasnya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Twitter ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x