"Realitas masyarakat bawah itu memang ada distrust, ketidakpercayaan terhadap Polri. Jadi, butuh kerja keras untuk ditumbuhkan kepercayaan masyarakat ini, bagaimana bisa memastikan Polri itu promoter (profesional, modern dan terpercaya)," terangnya.
Tidak hanya itu saja, bahkan Komjen Listyo sebagai calon Kapolri diharapkan punya integritas yang baik dan bisa "on the track".
Baca Juga: BMKG Peringati 9 Lokasi Berpotensi Gelombang Tinggi 1,25 hingga 2,5 Meter, Inilah Rinciannya
Hal ini dikarenakan, mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim.
"Kalau bisa profesional, dan membawa institusi ini bekerja sebagai pelayan publik dan penegak hukum, bukan sebagai pelayan kekuasaan, bukan sebagai alat kekuasaan. Maka, ini bisa menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada Polri," ujar Harist.
"Tentu, masyarakat masih punya harapan ada keadilan yang bisa tegak untuk semua pihak tanpa pandang bulu," sambungnya.
Baca Juga: Bertemu Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit, AHY: Saya Berharap ke Depan Polri Semakin Profesional
Oleh karena itu, Harist mengatakan bahwa isu terorisme yang digencarkan saat ini merupakan tantangan bagi calon Kapolri Komjen Listyo.
"Ada Pak Listyo atau tidak, isu teroris itu memang sudah menjadi isu global," ucap Harist.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi III DPR RI Herman Hery mengatakan bahwa calon Kapolri yang nantinya menjabat harus melalui uji kepatutan dan kelayakan.