Ia meminta kepada para wakil rakyat yang merasa sebagai oposisi untuk tidak menganggap bahwa ribut di media dapat mengganti tugas investigasi.
"Anggota DPR RI apalagi yang menyebut diri oposisi jangan menganggap ribut di media dapat mengganti tugas investigasi mereka dengan menggunakan hak bertanya, interpelasi, angket, dll," tulisnya dalam kolom caption.
Baca Juga: Hari ini Habib Rizieq Jalani Sidang Praperadilan, Sebanyak 1.610 Personel Gabungan Dikerahkan
"Kalian beda dengan kami rakyat. Kalian kebal, dapat gaji, fasilitas dll. Ayo kerja yang bener!" sambung Fahri Hamzah
Selain itu, pada pemilu lalu anggota DPR ditambah 15 anggota hingga menjadi 575 orang.
Hal itu artinya penguatan respresentasi dan keterwakilan, sehingga perasaan terwakili semakin kuat.
Baca Juga: Soroti Krisis Kedelai, Rocky Gerung Desak Pemerintah: Beri Tahu Rakyat Apa Problemnya
Namun karena sebuah gejolak di tengah masyarakat yang mengguncang perdebatan di DPR malah membuat perasaan terwakili menjadi lemah.
Namun harus ada sambungan aspiratif dengan adanya gejolak di tengah masyarakat seharusnya Senayan merasakan hal yang sama.
"Inilah cara kerja fungsi representasi dalam demokrasi. Makanya mereka disebut 'wakil rakyat'. Mereka tidak saja mewakili tapi harus nampak mewakili," ujar Fahri Hamzah.