Soal Ekspor Benih Lobster, Susi Pudjiastuti: Usai Saya Tak Lagi Menjabat, Larangan itu Diabaikan

- 24 Desember 2020, 08:03 WIB
Mantan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti.
Mantan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti. /Instagram @susipudjiastuti115

PR CIREBON – Dalam sebuah program televisi yang dipandu oleh Najwa Shihab, Susi Pudjiastuti berbicara soal lobster, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan laut.

Najwa mengajak Susi untuk merefleksikan pengalaman mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut soal laut dan yang ada didalamnya.

Terkait Kementerian itu sendiri, Susi bercerita bahwa selama ini, orang-orang di pemerintahan cenderung memperlakukan laut seperti barang tambang yang terus-terusan dikeruk dan digali.

Baca Juga: Pengamat Asing Menilai Perombakan Kabinet Indonesia Maju Tak Jadi Obat Mujarab di Krisis Covid-19

“Yang berada di pemerintahan itu kan kebnyakan orangorang tambang yang biasa menggali dan mengeruk hasil tambang, lah sekarang laut juga pengen dikelola seperti tambang,” ujar Susi sebagaimana dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube @Najwa Shihab pada Rabu, 23 Desember 2020.

Padahal bagi Susi, yang mengaku dirinya sangat mencintai laut, ia sangat menentang keras soal eksploitasi laut, ilegal fishing dan sebagainya.

Susi juga menyoroti soal lobster yang baru-baru ini menjadi polemik hingga ditangkapnya Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca Juga: Media Asing Soroti Reshuffle Menteri, Singgung soal Lonjakkan Kasus Covid-19 di Indonesia

Menurutnya, selaku pembisnis ikan dan hasil laut, ia baru tahu bahwa selama ini lobster bagus sulit ditemukan di Indonesia, sebab benihnya dijual dan diekspor ke luar negeri.

Dirinya mengaku baru mengetahui hal tersebut saat menjabat sebagai Menteri.

Oleh karena itu, Susi menentang keras dan melarang soal ekspor benur tersebut saat dirinya memegang kewenangan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Baca Juga: Sindri Pelapor Said Didu, Faizal Assegaf: Belajar Dong pada Gus Dur dalam Merespon Perbedaan

“Saya baru tahu kalau lobster-lobster pada ga ada karena benihnya dijualin itu baru tahu pas saya jadi menteri, makanya saya larang,” ujar Susi.

Akan tetapi, setelah dirinya tak lagi menjabat, larangan tersebut diabaikan. Susi mengaku sangat menyesalkan hal tersebut dan merasa sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

“Tapi setelah sudah tidak menjabat, larangan itu diabaikan, suara saya sudah tidak didengar, Nana,” sambungnya.

Baca Juga: Ilmuwan Israel Sebut Varian Baru Covid-19 Inggris Lumrah dan Tak Berdampak pada Efektivitas Vaksin

Terkait soal bocornya kasus dan membuat Edhy Prabowo tertangkap, menurut Susi hal itu hanya soal permainan antar mafia saja.

Menurutnya, perkara tersebut sudah permainan lama, di mana ada kesalahpahaman dalam persaingan bisnis hingga ada yang tidak terima dan membocorkan kasus.

Sementara, untuk Menteri KKP yang baru, Sakti Wahyu Trenggono, Susi juga mengatakan terkait sosok yang tepat untuk mengisi jabatan ini.

Baca Juga: Secret Santa, Tradisi Tukar Kado Rahasia saat Natal yang Seru untuk Dicoba!

Menurutnya, sosok yang tepat adalah sosok yang komit terhadap pelestarian laut dan mengelola sumber daya laut demi kesejahteraan nelayan dan rakyat Indonesia.

Terakhir, mengenai banyaknya warganet yang meminta Susi untuk kembali menjabat sebagai Menteri, Susi hanya berkomentar bahwa satu juta atau sepuluh juta orang pun tidak akan bisa ikut campur soal penunjukan Menteri karena itu hak preogratif presiden.

Namun, Susi menekankan bahwa meski sudah tak lagi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikan, dirinya masih akan tetap lantang menyuarakan hal-hal yang menyangkut laut.

Baca Juga: Prabowo dan Sandiaga Uno Masuk Kabinet, Mardani Ali Sera: Eksperimen Pertama Pak Jokowi

“Saya cinta laut, laut is my life, my energy, my freedom, my passion. Everything is ocean," pungkas Susi Pudjiastuti.

***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Youtube Najwa Shihab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah