Media Asing Soroti Reshuffle Menteri, Singgung soal Lonjakkan Kasus Covid-19 di Indonesia

- 24 Desember 2020, 07:21 WIB
MEDIA asing menyoroti perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju, Rabu, 23 Desember 2020.*
MEDIA asing menyoroti perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju, Rabu, 23 Desember 2020.* //Tangkapan layar Independent

PR CIREBON - Presiden Indonesia Joko Widodo resmi melantik enam menteri dan lima wakil menteri di Istana Negara pada Rabu, 23 Desember 2020.

Perombakan kabinet tersebut dilakukan setelah penangkapan dua menterinya karena korupsi dan respons pandemi pemerintahannya yang lesu.

Tidak hanya itu, bahkan perekonomian Indonesia kini telah jatuh ke dalam resesi, untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan Asia, lebih dari dua dekade lalu saat negara berjuang untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
 
 
 
Salah satu yang diganti adalah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang dinilai lamban dalam menangani pandemi, yang kini posisinya diisi oleh Budi Gunadi Sadikin.
 
Lalu, mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini secara resmi ditunjuk untuk menggantikan Juliari Peter Batubara sebagai Menteri Sosial.
 
Kemudian, Sakti Wahyu Trenggono, yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan, terpilih menggantikan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
 
 
Lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diisi oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta dan calon wakil presiden Sandiaga Uno.
 
Jokowi pun menunjuk Duta Besar untuk Amerika Serikat, Muhammad Lutfi, yang kini dipercaya sebagai Menteri Perdagangan. Serta, Yaqut Cholil Qoumas diangkat sebagai Menteri Agama.
 
Sebelum reshuffle ini terjadi, desas-desus soal perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju ini sempat beredar di pertengahan kasus pandemi di Indonesia.
 
 
Presiden Jokowi dan seluruh jajarannya dinilai tidak kompeten dalam menangani pandemi, hingga muncul petisi untuk memecat Menkes Terawan.
 
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Independent, media asing ini pun menyoroti perombakan menteri di kabinet Jokowi ini.
 
Yang menjadi sebuah sorotan adalah Indonesia telah melakukan pertukaran atau pergantian Menteri setelah Indonesia telah melaporkan lebih dari 678.000 kasus virus.
 
 
Beban kasus terbesar di Asia Tenggara dan kedua di Asia setelah 10 juta kasus terkonfirmasi di India, di mana telah mencatat lebih dari 20.000 kematian akibat Covid-19.
 
Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, mengalami kontraksi pada laju tahunan 3,5% pada Juli-September, kontraksi triwulanan kedua berturut-turut.
 
Perekonomian menyusut pada kecepatan 5,32% pada kuartal sebelumnya dan tumbuh 2,9% pada Januari-Maret, tingkat paling lambat dalam hampir dua dekade.***
 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x