Polri telah menyebut pengaderan teroris muda oleh Jamaah Islamiyah (JI) teragenda dengan sangat rapi dengan teridentifikasinya 91 kader yang siap tempur.
Hal tersebut dikatakan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu dengan menyebutkan dari 91 kader yang telah dilatih oleh JI, 66 orang di antaranya sudah dikirim ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teror di negara itu dan beberapa sudah kembali ke Indonesia.
Baca Juga: Breaking News: Update Data Terakhir Pasien Covid-19 Sembuh di RSD Wisma Atlet
"JI sudah menyiapkan kemampuan diri dengan pelatihan-pelatihan khusus guna mempersiapkan kekuatan melawan musuh, yakni negara dan aparat," kata Argo Yuwono. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA news.
Organisasi Jamaah Islamiyah (JI) disebutnya memiliki sebuah bagian struktur khusus untuk membentuk kader jemaahnya, yakni kini penanggung jawab atau amir Jamaah Islamiyah adalah Parawijayanto dan koordinator pelatihan adalah Joko Priyono alias Karso.
Kemudian untuk mencegah terjadinya sebuah penyebaran paham dan ideologi radikalisme di kalangan anak muda agar tidak mudah direkrut, dia menekankan pentingnya pelibatan pemangku kepentingan yang bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan, sosial, keagamaan, komunikasi, dan keamanan di lingkungan masing-masing.
Baca Juga: Hadapi Hari Natal dan Tahun Baru, Vaksin Dinilai Tidak Bisa Menghentikan Penyebaran Covid-19 di AS
Densus 88 juga terus melakukan pemantauan terhadap jaringan teror yang ada di Indonesia secara terus-menerus, mulai dari pengumpulan bahan informasi, pengolahan informasi, sampai penegakan hukum.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan sebanyak 23 terduga teroris dari kelompok Jamaah Islamiyah di delapan lokasi di Sumatera, yakni Lampung Selatan, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Pringsewu, Metro, Jambi, Riau, dan Palembang.
Editor: Egi Septiadi
Sumber: Antara News