Aktivis Mengecam Rencana ‘Jurassic Park’ untuk Habitat Komodo: Benar-benar Memalukan

30 Oktober 2020, 13:40 WIB
Ilustrasi komodo. /Foto: Pixabay.com/tlspamg/

 

PR CIREBON - Ahli konservasi Indonesia telah mengecam rencana untuk mengubah rumah komodo yang terancam punah menjadi atraksi bergaya Jurassic Park, setelah foto viral yang menunjukkan salah satu reptil raksasa memicu reaksi daring atas perkembangan tersebut.

Hampir 3.000 spesies kadal terbesar di dunia hidup di gugusan pulau di timur Bali, di mana mereka tumbuh dengan panjang sekitar tiga meter dan berat hingga 90kg.

Pihak berwenang bulan lalu meluncurkan proposal untuk membangun pengembangan wisata di salah satu pulau, yang dijuluki 'Jurassic Park' setelah arsitek menerbitkan video promosi dari proyek yang diatur ke musik dari franchise film.

Baca Juga: Najwa Shihab Bongkar Operasi Pembakaran Halte TransJakarta Sarinah Melalui Kompilasi Video

Tetapi para pencinta lingkungan memperingatkan kemudian bahwa itu akan mengancam spesies yang sudah berisiko.

Minggu ini, gambar seekor komodo di jalur truk yang membawa perlengkapan konstruksi memperbarui perdebatan tentang proyek tersebut, setelah dibagikan secara luas secara online.

"Ide untuk membangun Jurassic Park benar-benar memalukan," kata Gregorius Afioma, aktivis di LSM keadilan sosial setempat, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel New Asia.

Baca Juga: Jubir Satgas Covid-19 Sebut Ada 12 Kabupaten dan Kota yang Perlu Mendapatkan Perhatian Khusus

"Orang-orang datang ke sini untuk melihat komodo di habitat aslinya. Orang-orang ini menjual konsep di mana (pengunjung) bisa berjalan-jalan di dalam ruangan untuk melihat komodo, yang bagi saya tidak ada bedanya dengan kebun binatang," tambahnya.

Rima Melani Bilaut dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, menambahkan bahwa perkembangan tersebut akan semakin mengancam komodo dengan mengurangi ukuran habitatnya.

Pemerintah mengatakan truk di foto yang sekarang viral itu tidak terkait dengan perkembangan kontroversial, yang telah dibekukan hingga pertengahan 2021 karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Hati-hati, Terlalu Lama Duduk saat WFH Dokter Sebut Bisa Berpotensi Wasir

"Jika kita mengontrolnya dengan baik dan meminimalkan kontak dengan satwa liar, perkembangan pariwisata saat ini tidak akan membahayakan populasi komodo," kata seorang pejabat kementerian lingkungan dalam sebuah pernyataan pekan ini.

Para pelestari lingkungan telah lama mengkhawatirkan pariwisata massal, perdagangan manusia, dan kurangnya mangsa alam mengancam kelangsungan hidup komodo.

Tahun lalu, Indonesia membatalkan rencana untuk melarang wisatawan dari kawasan konservasi dan mengatakan akan membatasi jumlah pengunjung dan menaikkan harga masuk untuk menciptakan "tujuan premium".***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler