Gempa 5,5 Magnitudo Hari Ini, Akibatkan 29 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka di Sejumlah Daerah Jabar

25 Oktober 2020, 22:56 WIB
Gempa bumi berkekuatan 5.9 skala richter mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran pada Minggu, 25 Oktober 2020. /RRI

PR CIREBON - Guncangan gempat bermagnitudo 5,5 SR yang berpusat di laut Pangandaran pada Minggu, 25 Oktober 2020, ternyata memakan kerusakan puluhan bangunan, seperti dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat.

Tepatnya, sebanyak 29 rumah warga di lima kabupaten/kota mengalami rusak berat hingga ringan, semuanya itu berada di Kabupaten Pangandaran, Ciamis, Garut, dan Kota Tasikmalaya.

"Update terbaru terkait gempa Pangandaran, ada lima kabupaten/kota yang terdampak yakni Kabupaten Pangandaran empat kecamatan dan empat desa, Kabupaten Ciamis enam kecamatan dan tujuh desa, Kabupaten Tasikmalaya empat kecamatan dan empat desa, Kabupaten Garut satu kecamatan dan satu desa dan Kota Tasikmalaya," kata Manajer Pusdalops PB BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu di Bandung, Minggu.

Baca Juga: Tripartit Nasional Bahas RPP UU Cipta Kerja, Menaker: Diberi Waktu 3 Bulan Sebelum Diimplementasikan

Lebih lanjut, Budi mengatakan detailnya, mulai dari di Kabupaten Pangandaran sebanyak lima unit rumah rusak ringan, di Kabupaten Ciamis 13 unit rumah rusak sedang dan ringan.

Kemudian, di Kabupaten Tasikmalaya tujuh unit rumah rusak ringan, di Kabupaten Garut satu unit rumah rusak berat dan Kota Tasikmalaya dua unit rumah rusak ringan dan satu unit rumah rusak sedang.

Sedangkan terkait jumlah korban jiwa akibat gempa bumi, BPBD melaporkan Pangandaran memiliki tiga orang luka ringan, dua orang di Kabupaten Ciamis dan satu orang di Kota Tasikmalaya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News Jabar.

Baca Juga: Likuifaksi Terpa Majalengka, Rumah Warga Lemahsugih Retak akibat Pergeseran Tanah

BPBD Provinsi Jawa Barat terus berkoordinasi dan memantau kondisi terkini terhadap seluruh kabupaten/kota terdampak dan BPBD kabupaten/kota masih melakukan assesment ke lokasi-lokasi kejadian sambil memberikan imbauan kepada warga setempat agar selalu waspada dan siaga karena di lokasi juga saat ini sedang turun hujan.

"Dan kami juga masih melakukan pendataan dan menunggu laporan dari beberapa kecamatan kemudian untuk korban luka-luka sudah dilarikan ke klinik terdekat," kata dia.

Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi, Jawa Barat siagakan relawan dan sukarelawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) untuk mengantisipasi adanya dampak yang ditimbulkan akibat gempa Pangandaran yang getarannya dirasakan hingga wilayah Sukabumi.

Baca Juga: Khawatir Potensi Konflik, IDE Center Minta Empat Hal Ini Diawasi Ketat saat Pilkada 2020

"Kami sudah mengerahkan kekuatan personel relawan dan sukarelawan yang berada di tingkat kecamatan untuk melakukan assessment dan memantau khawatir gempa tersebut berdampak kepada kerusakan bangunan," kata Kepala Markas PMI Kota Sukabumi Zaini di Sukabumi, Minggu.

"Gempa bumi saat ini menjadi konsen kami, ditambah PMI Kota Sukabumi sedang menjalankan program kesiapsiagaan bencana gempa bumi berbasis masyarakat yang merupakan dukungan dari PMI Pusat, Palang Merah Amerika (Amcross) dan USAID," ujarnya melanjutkan.

Sebelumnya, Informasi yang didapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi berkekuatan 5,5 Skala Richter (diperbaharui awalnya 5,9 SR) yang berpusat atau episenter terletak pada koordinat 8,2 LS dan 107,86 BT tepatnya di laut pada jarak 88 km arah barat daya Kota Pangandaran, Jawa Barat dengan kedalaman 62 km, getarannya juga dirasakan oleh sebagian warga Kota dan Kabupaten Sukabumi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler