Kasus Covid-19 Naik saat Bertambah 136 Dokter Gugur, IDI: Protokol Kesehatan Masih Setengah Hati

15 Oktober 2020, 12:21 WIB
Penarapan Protokol Kesehatan Dalam Kereta Commuter Line /PT KCI/

PR CIREBON - Pandemi Covid-19 di Indonesia hingga saat ini masih menunjukan angka kenaikan. Sebagaimana diketahui berdasarkan data yang dihimpun dari BNPB Penanganan Covid-19, hingga 14 Oktober 2020, total sebanyak 344.749 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Dengan jumlah pasien yang masih dirawat sebanyak 64.742 orang. Banyaknya pasien penderita Covid-19 ini tentu membuat para tenaga medis dan tenaga kesehatan kewalahan dalam menangani pasien Covid-19.

Tak sedikit pula para tenaga medis dan tenaga kesehatan itu yang gugur saat menangani pasien Covid-19.

Baca Juga: Sindir Jargon Mosi Tidak Percaya saat Demo Omnibus Law, PDIP: DPR yang Berhak Nyatakan, Bukan Publik

Adapun yang menjadi faktor banyaknya para tenaga medis dan tenaga kesehatan yang meninggal dunia, disebabkan karena kelelahan maupun ikut terpapar Virus Corona tersebut saat melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19.

Menurut siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, 15 Oktober 2020, dalam sepekan terakhir ada empat dokter yang meninggal dunia akibat infeksi SARS-CoV-2, Virus Corona penyebab Covid-19 ini.

Menurut data terkini Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), jumlah total dokter yang gugur akibat Covid-19 bertambah menjadi 136 orang.

IDI menyebutkan bahwa dokter yang meninggal dunia akibat infeksi Virus Corona itu tercatat berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Investor Asing Positif Masuk Indonesia, Menteri BUMN : Ini Sebuah Angin Segar

Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI Dr Ari Kusuma Januarto, SpOG(K) mengatakan bahwa kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan akibat Covid-19 masih terjadi dan semakin mengkhawatirkan.

Ari mengatakan harus ada kerja sama menyeluruh baik dari pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.

“Sehingga para tenaga medis dan tenaga kesehatan dapat melanjutkan pekerjaan penting mereka tanpa mempertaruhkan nyawa mereka sendiri,” tutur Ari, yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

“Tidak hanya masyarakat, namun kami juga menginginkan pandemi ini cepat berlalu. Situasi ini tidak akan pernah selesai apabila tidak ada kerja sama penuh dari masyarakat sebagai garda terdepan,” ucapnya.

Baca Juga: Demo UU Omnibus Law akan Terus Berlanjut, BEM SI: Hasil yang Disahkan DPR Tetap Ditolak

Ketua Tim Pedoman dan Protokol Kesehatan Tim Mitigasi PB IDI Dr dr Eka Ginanjar, SpPD-KKV mengemukakan bahwa masih banyak warga yang setengah hati dalam menjalankan protokol kesehatan.

Menurutnya, hal itu terlihat dari banyaknya orang yang belum memakai masker secara benar, berkumpul tanpa mengenakan masker, jarang mencuci tangan, serta abai berganti pakaian setelah beraktivitas di luar rumah.

Ia menekankan pentingnya kepatuhan menjalankan protokol kesehatan untuk menghindari risiko penularan virus dari orang yang terserang Covid-19 tetapi tidak mengalami gejala atau hanya mengalami gejala ringan.

“Orang yang merasa baik-baik saja padahal sebenarnya membawa virus ini biasanya belum pernah melakukan testing Covid-19, kemudian melakukan aktivitas di luar rumah dengan mengabaikan protokol kesehatan, dan lalu menularkannya pada orang lain yang rentan,” ujarnya.

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini, Sebagai Referensi Makanan Hingga Kecantikan

Lanjut Eka, orang yang mengalami gejala seperti flu walaupun hanya ringan janganlah meremehkan hal ini. Hindari keluar rumah ataupun berkumpul dan segera lakukan testing. Dalam banyak hal, orang-orang masih sulit mempercayai keberadaan Covid-19 saat ini.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler