Singgung Isu Pelanggaran HAM Prabowo, Poyuono Suruh Gerindra Bersihkan Namanya Jelang Pilpres 2024

16 September 2020, 18:35 WIB
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono. /antara/

PR CIREBON - Politikus Gerindra Arief Poyuono membuat pernyataan yang kontoversial, mengenai Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan singgung soal pelanggaran HAM.

Dalam keterangan yang diterima Warta Ekonomi, Rabu, 16 September 2020, Poyuono masih mengatasnamakan dirinya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Menurut Poyuono, Gerindra perlu mempersiapkan dengan matang pencalonan Prabowo di Pilpres 2024.

Baca Juga: Studi Baru Covid-19: lmuwan Berhasil Temukan Antibodi untuk Netralkan Virus Corona

Lebih lanjut, ia menilai Gerindra perlu 'membersihkan' nama Prabowo dari tuduhan pelanggaran HAM yang terjadi di tahun 1998 lalu.

"Mumpung masih ada waktu panjang. Partai harus mengupayakan kekuatan hukum tetap yang menyatakan Prabowo Subianto bersih dan tidak terlibat dalam kerusuhan Mei 1998 yang berbau SARA dan tidak terlibat dalam penculikan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang sampai saat ini masih hilang," katanya, sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi dalam artikel berjudul Wadidaw! Poyuono Main Api, Sekarang Bawa-Bawa Isu Pelanggaran HAM Prabowo.

Menurutnya, kekalahan Prabowo dalam dua Pilpres sebelumnya dikarenakan isu pelanggaran HAM yang sering kali berembus setiap gelaran Pilpres.

Baca Juga: Hanya Dua Bulan Lagi, Vaksin Covid-19 Asal Tiongkok akan Tersedia dan Bisa Diakses Masyarakat

"Sebagaimana telah terjadi, pada Pilpres dan Pemilu tahun 2014 dan 2019, isu terkait kasus penculikan dan pembunuhan aktivis 1998 berhembus kencang. Lalu juga kerusuhan Mei, yang disebut-sebut didalangi oleh Prabowo Subianto. Ada juga fitnah bahwa dia adalah pelaku utama kerusuhan Mei.

"Dia dituding melakukan kejahatan-kejahatan yang sampai saat ini masih simpang siur, apakah dia dalang dan pelaku penculikan dan pembunuhan para aktivis, kan belum ada pengadilannya. Setiap Pemilu, setiap Pilpres, selalu dibuka kasus penculikan, kasus kerusuhan Mei, bahwa diduga dalangnya Prabowo," ujar Poyuono.

Lebih lanjut, ia mengatakan satu-satunya jalan Prabowo menang Pilpres 2024 adalah membebaskan diri dari isu HAM masa lalu.

Baca Juga: Terpuruk akibat Covid-19, Agensi Kecil Industri K-pop Berada di Ambang Kebangkrutan Selama Pandemi

Bahkan, ia juga menyinggung keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang ditunjuk sebagai Waketum diharapkannya bisa membawa Gerindra semakin maju.

"Harus ada keputusan hukum yang tetap, yang menyatakan apakah Prabowo terlibat atau tidak di dalam pembunuhan dan penculikan aktivis, dan juga kerusuhan Mei. Karena itu saya sangat berharap bahwa dari trah keluarga Prabowo itu lahir pemimpin seperti Saraswati, keponakannya, yang nantinya akan memimpin Partai Gerindra ke depan dan menjadi partai yang kuat, sangat maju," ungkapnya. ***

 
Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler