Indonesia Tak Lakukan Lockdown, Erick Thohir Buka Suara: Bukan hanya Memproteksi Kepentingan Ekonomi

15 September 2020, 15:32 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir.* /ANTARA/Adam Bariq

PR CIREBON - Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Satgas Covid-19 Erick Thohir mengungkapkan alasan pemerintah tidak mengambil kebijakan kuncitara atau lockdown dalam masa pandemi Covid-19.

Erick mengungkapkan, kebijakan tersebut tak diambil, yakni bukan semata-mata mementingkan sektor ekonomi.

“Pemerintah tidak lockdown bukan suatu keputusan seakan-akan hanya memproteksi kepentingan ekonomi, saya rasa tidak,” kata Erick dalam paparannya pada Kick Off Webinar Series yang bertajuk “Transportasi Sehat, Indonesia Maju” di Jakarta, Selasa, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Baca Juga: Kota Bandung Harus Waspada, Seluruh Kecamatan Dinyatakan Masuk Zona Merah Covid-19

Erick menjelaskan tidak ada satu negara pun yang memiliki formula dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

“Tidak ada negara yang punya formula dengan pemulihan ekonomi. Formula masing-masing negara sangat berbeda karena belum pernah terjadi seperti ini, kesehatan berdampak kepada dunia usaha dan moneter,” katanya.

Dibandingkan dengan negara G20 lainnya, seperti Amerika Serikat, Prancis dan Italia, Erick menilai Indonesia masih memiliki posisi yang sangat baik.

Baca Juga: Cek Vaksin Covid-19 ke Tiongkok dan UEA, Erick Thohir: Kita Pastikan Halal dan Sesuai Standar

“Kalau kita lihat negara-negara G20 lainnya apakah India minus 23 persen, Inggris, Prancis Amerika Serikat, kita dalam posisi sangat baik. Dibandingkan Aisa Tenggara juga sama seperti itu jika dibandingkan Malaysia, Filipina Singapura, Thailand dan lainnya,” ujarnya.

Untuk itu, dia mengatakan tahun ini harus fokus terlebih dahulu ke sektor kesehatan dengan melaksanakan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

“Kalau melihat tren ini, maka ini timeline yang disepakati komite tidak bisa dibalik-balik. Testing, tracing, treatment sebuah keharusan,” katanya.

Baca Juga: Resmi Ditunjuk sebagai Waketum Gerindra, Simak Perjalanan Karier Politik dari Keponakan Prabowo

Lebih lanjut, Erick berharap vaksinasi secara masif dan agresif bisa mulai dilakukan tahun depan yang beriringan dengan stimulus investasi yang juga akan bergerak.

“Kalau vaksin diharapkan dimulai awal tahun depan ya tentu bagaimana investasi stimulus ekonomi terus berjalan seiring tanpa melupakan bantuan produktif. Kita berharap nantinya sudah banyak riset menyatakan pertumbuhan ekonomi tahun depan kita lihat Indonesia bisa kembali positif. Tetapi kalau tumbuh benar-benar sebelum Covid baru kuartal I 2022,” katanya.

Setelah Indonesia Sehat berhasil dicapai, lanjut Erick, maka langkah selanjutnya adalah Indonesia Tumbuh.

Baca Juga: Melonjak hingga Angka Tertinggi, Kasus Harian Covid-19 Global Sentuh Angka Lebih dari 300.000

“Nomor 1 adalah prioritas Indonesia sehat. Kita enggak pernah bicara Indonesia tumbuh kalau Indonesia sehatnya tidak berjalan baik. Kita tidak bicara Indonesia bekerja kalau Indonesia tidak fokus kepada kesehatan. Karena itu prioritas rakyat aman dari Covid dan tentu reformasi layanan kesehatan jadi penting,” katanya.

Erick menilai pandemi Covid-19 menjadi kesempatan untuk mereformasi sistem kesehatan atau transformasi untuk ekonomi.***

 
Editor: Nur Annisa

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler