Pertemuan Segi Tiga di Perpus Puri Cikeas. AHY Bocorkan Isi Pembicaraan.

30 April 2023, 13:55 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) usai pertemuan di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2023). Kunjungan tersebut dalam rangka silahturahmi dan membahas isu-isu kebangsaan terkini. /Antara/Asp /

SABACIREBON  – Meski pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024 masih menyisakan waktu namun gerak langkah para politisi nampaknya berjalan begitu cepat, seolah takut tertinggal momentum yang amat penting.

Silaturahmi berkaitan dengan suasana Lebaran seolah sudah menjadi pernyataan baku para politisi, termasuk para ketua Parpol ketika masing-masing melakukan pertemuan. Meski begitu, ada yang balak-blakan bicara politik tetapi ada pula yang bersikukuh bicara hanya silaturahmi.

Acara silaturahmi dimaksud juga dilakukan dalam bentuk diskusi poliik ketika   Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sowan ke kediaman Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 29 April 2023 malam,

Namun pertemuan antara SBY dan Airlangga Hartarto hanya berlangsung sangat singkat. Keduanya bertemu hanya sekira satu jam yakni mulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.

Baca Juga: Ahirnya Kejagung Tahan Direktur Utama PT Waskita Karya

Usai sowan ke SBYAirlangga Hartarto kemudian menghadiri konferensi pers bersama putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (SBY). Di hadapan awak media, AHY mengungkapkan isi pertemuan antara sang ayah dengan Ketum Golkar tersebut.

“Tadi di Perpustakaan Cikeas kami berdiskusi dan tentunya ini menunjukkan sebuah inisiatif yang baik antara dua partai yang memiliki kedaulatan dan independensi,” ucap AHY.

Ada banyak pembahasan yang dibicarakan Airlangga, AHY, serta SBY. Salah satunya yakni persoalan demokrasi di Indonesia yang dinilai makin menurun.

Baca Juga: Bulutangkis Asia : Meski Harus Angkat Koper dari Kejuaraan di Dubai, ini komentar Dejan

Hal itu terindikasi dari adanya wacana pemberlakuan sistem proporsional tertutup dalam Pemilihan Legislatif 2024. Selain itu, dinamika politik dalam beberapa pekan ini disebut sangat berpengaruh untuk Golkar dan Demokrat.

“Sistem proporsional tertutup apa terbuka kita tidak ingin demokrasi kita mundur jauh ke belakang karena perubahan sistem yang fundamental,” ucap AHY.

“Rasanya patut bagi dua partai ini untuk duduk bersama dan juga membicarakan berbagai kemungkinan yang bisa kita hadapi ke depan, tentu semangatnya adalah bagaimana Indonesia lebih maju, sejahtera, demokrasi, yang juga semakin berkeadaban,” katanya menambahkan.

Baca Juga: Bulutangkis Asia : Ginting Melaju ke Final setelah Memaksa Pemain Jepang Angkat Koper

Tak hanya itu, AHY mengungkapkan, Airlangga juga menyinggung soal eksploitasi politik identitas. Pihak Airlangga tak ingin ada eksploitasi politik identitas terjadi pada era sekarang.

“Tadi Pak Airlangga betul sekali mengingatkan kepada kita semua jangan sampai Pemilu 2024 ini seperti ada pembelahan atau benturan keras antara anak bangsa sendiri. Bukan hanya tidak sehat tapi juga berbahaya, dan banyak korban. Bukan hanya korban politik tapi juga korban jiwa,” kata AHY.

Ketua Umum Partai Demokrat ini pun sepakat dan menilai eksploitasi politik identitas dalam bentuk apapun tak bisa dibenarkan. AHYmenentang keras adanya bentuk aksi radikal apapun.

Baca Juga: Dihadiri Ratusan Jamaah, Ponpes Al Mizan Jatiwangi Majalengka Gelar Acara Lebaran Ketupat

Yang terpenting, dalam pertemuan tersebut Partai Demokrat dan Partai Golkar akhirnya memiliki filosofi bersama. Filosofi tersebut dibuat setelah kedua partai tersebut pernah bersama di pemerintahan pada 2004-2014.

“Ke depan, Partai Golkar dan Demokrat sepakat bahwa Pemilu itu bukan the winner take it all, tapi kita ingin Indonesia raya,” ucap Airlangga.***

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler