PR CIREBON - Belum lama ini, beredar video viral dalam media sosial yang memperlihatkan seorang remaja putri, sebut saja Bunga mendapatkan perundungan atau aksi bully di Bekasi, Jawa Barat pada Minggu, 26 Juli 2020.
Lebih menyakitkan, pelaku yang diduga juga seorang rekan sebayanya sempat memaksa korban untuk mencium kakinya tersebut
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI, video yang tersebar dalam berbagai platform media sosial itu menampakkan sosok Bunga berbaju biru dan berkerudung hitam itu berjongkok sembari menahan tangis.
Baca Juga: Pembaruan PP No 17/2020 Buat Gembira, Sebut PNS Bisa Ambil Cuti Sakit hingga Berobat ke Luar Negeri
Tak lama berselang beberapa detik, terdengar suara seorang remaja wanita yang diperkirakan umurnya tidak jauh beda dengan korban, berseru lantang memaksa Bunga untuk meminta maaf kepadanya.
"Nih dia udah minta maaf sama gue, noh orangnya noh," demikian petikan dari perkataan pelaku kepada Bunga sembari merekam video.
Bahkan, pelaku sempat melontarkan kata-kata hinaab dengan mengatakan Bunga sebagai orang yang berwajah 'dempulan'.
Baca Juga: Soal Kunjungan Achmad Purnomo ke Istana Negara Pengamat: Tak Etis, Pertemuan Politik Praktis
Sembari mengatakan itu, pelaku memaksa buka untuk mencium kakinya sampai 10 kali.
"Lu elus satu kali, terus cium kaki gua sampai 10 kali," hardik pelaku.
Sontak saja, sembari menahan tangis, Bunga pun hanya pasrah menuruti dengan mencium kaki pelaku secara berkali-kali.
Sedangkan, bila ditelisik lebih detail, kejadian itu juga disaksikan rekan-rekan sebayanya yang lain.
Baca Juga: Dua Kantor Merdeka Disebut Tak Harmonis saat Pandemi, Anies Baswedan: Virtual Buat Gak Keliatan
Ironis, rekan-rekan sebayanya yang lain itu hanya terdengar tertawa menyoraki pelaku yang bersemangat merundung Bunga, sekaligus menertawakan Bunga yang menurut perintah pelaku.
"Hahahaha... G**bl*k," seru remaja putri lainnya.
Pada akhirnya, video perundungan itu diakhiri dengan Bunga yang sempat ditarik dan ditendang oleh remaja yang berbaju coklat.
"Makanya, jangan cari masalah mulu sama orang," hardik sang pelaku.***