Miliki Kesadaran Protokol Covid-19, SMP dan SMA akan Menjadi Prioritas Utama Belajar Tatap Muka

9 Juli 2020, 07:39 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. /Istimewa/internet /

PR CIREBON - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyampaikan pengumuman bahwa sekolah akan mulai bertahap dibuka kembali, khusus untuk daerah yang sudah berstatus zona hijau.

Dalam kebijakan ini, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan menjadi prioritas utama untuk melakukan kegiatan belajar secara tatap muka sama seperti saat sebelum pandemi melanda.

Alasannya, siswa-siswa yang umurnya sudah jauh lebih tua dianggap sudah mengerti dan memiliki kesadaran tinggi untuk melakukan protokol kesehatan terkait Covid-19.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Imbauan tentang Salat Berjarak adalah Aturan Rezim Komunis? Simak Faktanya

 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim secara bertahap akan membuka kembali SMP dan SMA, kemudian dilanjutkan dengan sekolah dasar dan pendidikan anak usia dini (PAUD). 

"Jadinya pembukaan terjadi secara sangat pelan-pelan, dimulai SMA dan SMP dulu hanya untuk di zona hijau, dua bulan lagi baru SD, baru dua bulan lagi PAUD," ungkap Nadiem, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ News.

Nadiem menganggap, dibandingkan anak-anak kecil yang sulit untuk diatur, anak yang lebih tua bisa memahami cara untuk menerapkan jaga jarak dan protokol kesehatan lainnya, seperti terus menggunakan masker dan menggunakan hand sanitizer.

Baca Juga: Nodai Reputasi Misi UEA di India, Lebih dari 30 Kg Emas Diselundupkan dalam Bagasi Diplomatik

“Untuk anak-anak yang lebih tua umurnya, protokol kesehatan, sosial distancing dan menjaga jarak itu jauh lebih mudah, maka ini adalah pra awal daripada pembukaan kembali sekolah tatap muka,” ujarnya.

Meski sekolah akan mulai dibuka kembali, semua harus tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah diberitahukan oleh Pemerintah untuk menekan laju persebaran Covid-19, juga agar tidak ada klaster baru.

“Ada hal-hal lain penting, tapi yang paling penting adalah kesehatan. Bukan hanya dari sisi hand sanitizer, dan lain-lain, saya lihat ada berbagai tindakan proaktif bukan hanya pakai masker, face mask, kotak,” ujarnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler