Kinerja Menteri Memburuk, Presiden Jokowi: Demi Rakyat, Saya Siap Pertaruhkan Reputasi Politik

29 Juni 2020, 16:23 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) /presidenri.go.id

PR CIREBON - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluapkan puncak amarahnya terhadap kinerja menteri yang amat buruk di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Indonesia.

Padahal secara jelas, seluruh masyakarat Indonesia hingga berbagai media asing sudah mengetahui itu.

Bahkan, tak jarang komentar pedas mengalir deras atas kinerja menteri kabinet yang terbilang tak sigap menangani pandemi yang kian bertambah itu.

Baca Juga: Ungkap Eksploitasi Bayi Gajah di Atraksi Thailand, dari Diikat Rantai hingga Ditusuk Logam Berduri

Adapun hal ini diungkap Presiden Jokowi dalam kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden yang berjudul "Arahan Tegas Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, 18 Juni 2020".

Dalam video itu, Presiden Jokowi nampak marah kepada jajaran menteri dengan diikuti suara Jokowi yang meninggi saat menyampaikan terkait kinerja para menteri yang dianggap tidak maksimal dalam menangani Covid-19.

Jokowi pun terlihat beberapa kali menyebut akan mengambil langkah luar biasa keras untuk menghadapi Covid-19. Ini karena ia menilai bahwa belum ada perkembangan signifikan dari kerja anak buahnya dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sempat Heboh Tuntut Bendera Dibakar, Elektabilitas PDIP Tetap Paling Tinggi hingga Hampir 30 Persen

Lebih lanjut, Presiden pun tak segan bila diminta mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) atau Peraturan Presiden (Perppres), demi penanganan Covid-19 lebih maksimal.

"Saya harus ngomong apa adanya. Nggak ada progress yang signifikan, enggak ada. Kalau minta perppu, saya buatin lagi perppu, asalkan untuk rakyat, untuk negara saya pertaruhan reputasi politik saya," ucap Jokowi.

Selain itu, Presiden juga menyoroti kinerja menteri kabinet yang masih amat standar dalam menghadapi pandemi, meski Covid-19 itu sudah termasuk kejadian luar biasa berbahaya.

Baca Juga: Bermaksud Selidiki Kekerasan Hewan, Polisi Temukan Bocah 18 Bulan Hidup dengan 600 Lebih Hewan Liar

Lebih dari itu, Jokowi menilai jajaran menteri seolah tak punya perasaan karena masih menganggap kejadian berbahaya ini normal.

"Jangan biasa-biasa saja. Jangan linear. Jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali, saya melihat masih banyak kita yang menganggap ini normal. Saya lihat masih banyak yang seperti biasa-biasa saja, jengkelnya disitu. Ini apa enggak punya perasaan," terangnya.

Selain itu, Jokowi juga menyinggung beberapa menteri terkait kebijakan yang diambil selama Covid-19. Salah satunya adalah Menteri Kesehatan yang dianggap tak bijak menggunakan anggaran kesehatan.

Baca Juga: Kuatkan Dukungan untuk Bulan Perayaan LGBT Dunia, Instagram Miliki 4 Fitur Baru Bertema Pride

Sedangkan, kebijakan bansos dan pemberian insentif juga ikut kena teguran Jokowi.

Dengan demikian, Jokowi mengeluarkan ancaman akan kemungkinan adanya reshuffle atau perombakan kabinet, bila tak ada upaya maksimal dari para menteri.

Mengakhiri arahannya, Jokowi meminta para menteri untuk memiliki rasa pengorbanan yang sama dalam menangani krisis kesehatan dan ekonomi yang dialami tanah air pertiwi ini.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Sobat Dosen presidenri.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler