Kabar Terbaru, Pelabuhan Patimban dan BIJB Kertajati Bakal Dijadikan Ini

24 Agustus 2022, 23:30 WIB
Menteri BUMN, Erick Tohir/ANTARA /

SABACIREBON - Pelabuhan Patimban dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati akan menjadi pusat logistik.

Demikian diungkapkan
Menteri BUMN, Erick Thohir dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2022.

Mengutip dari Antaranews,
Provinsi Jawa Barat disebutkan Erick sebagai salah satu fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Kasus Sambo, Polri Dalami Bagan konsorsium Kaisar Sambo, Begini Kata Kapolri

“Pelabuhan Patimban dan Bandar Udara Kertajati akan dijadikan pusat kargo,” katanya.

Karenanya, sambungnya,
pemerintah mendorong sejumlah proyek strategis yang sudah berjalan.

Di antaranya seperti pembangunan kereta cepat, Pelabuhan Patimban, hingga Bandar Udara Kertajati agar dapat segera beroperasi atau beroperasi lebih maksimal.

Baca Juga: Stok Pertalite dan Solar Makin Menipis, DPR Pertanyakan Sikap Pemerintah

"Kereta cepat akan segera beroperasi. Bulan September 2022 akan datang dan terus kita uji coba. Insyaallah bulan Juni tahun depan sudah bisa beroperasi,” ujarnya.

Erick memandang, hal ini tentu akan memperkaya ekosistem transportasi Jakarta yang sudah memiliki Moda Raya Terpadu (MRT) dan sebentar lagi akan mengoperasikan kereta yang lebih ringan dengan jumlah penumpang lebih sedikit, yakni Lintas Raya Terpadu (LRT).

Ekosistem yang lebih menyeluruh ini, kemudian akan tembus ke Jawa Barat dengan adanya kereta cepat.

Baca Juga: Struktur Dunia Usaha yang Kuat Membuat Indonesia Terhindar dari Pengaruh Krisis Global

“Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru,” tutur Erick.

Erick optimistis pembangunan infrastruktur untuk mendorong perekonomian Jawa Barat ini semakin lengkap.

Terutama dengan adanya pembangunan kawasan ekonomi di Subang dan Sukabumi.

Baca Juga: Polisi Tembak Polisi : Benarkah Pelecehan Terhadap Putri Terjadi di Rumah di Magelang?

"Kami baru saja ditugaskan untuk membangun Kawasan Industri Subang yang merupakan satu kawasan yang menyeluruh. Ini menjadi konektivitas yang menjadi satu antara logistik dan manusianya," ujarnya.

Erick menambahkan sistem logistik yang tidak efisien berkontribusi sangat signifikan terhadap harga-harga barang yang harus ditanggung konsumen.

Dengan adanya pusat logistik diharapkan dapat menekan biaya pengiriman barang sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah setempat.***

 

Editor: Andik Arsawijaya

Tags

Terkini

Terpopuler