Indonesia Diantara Persaingan Dunia, Presiden: Negara Cepat Akan Mengalahkan Negara Lambat

7 Agustus 2022, 22:37 WIB
Indonesia Diantara Persaingan Dunia, Presiden: Negara Cepat Akan Mengalahkan Negara Lambat/IG @presiden joko widodo /

SABACIREBON-Di masa depan, bukan negara besar yang akan mengalahkan negara kecil, bukan juga negara kaya yang akan mengalahkan negara miskin, melainkan negara cepat yang akan mengalahkan negara yang lambat.

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo Jumat 5 Agustus 2022.

Lantas Presiden Joko Widodo menyebut ada 3 pondasi utama yang dibutuhkan Indonesia ke depan untuk bisa bersaing dengan negara lainnya.

Baca Juga: Laga Perdana Liga Inggris: United Alami Kekalahan, Ronaldo di Istirahatkan, Supporter Marah

Pertama kebutuhan infrastruktur, kedua hilirisasi dan ketiga kebutuhan industrialisasi, serta terakhir atau ke empat digitalisasi.

"Infrastruktur yang kita bangun saat ini, hasilnya mungkin baru akan terasa nanti lima atau sepuluh tahun yang akan datang," kata Presiden Joko Widodo dikutip dari laman Presiden Joko Widodo.

Dalam tujuh tahun ini, lanjutnya, Indonesia telah menambah banyak infrastruktur yang dibangun.

Baca Juga: Awal Agustus 2022 Lebih 760.000 Orang Divaksin Booster

Di antaranya 2.042 km jalan tol, 5.500 km jalan bukan tol, 16 bandara baru, 18 pelabuhan baru, 38 bendungan baru, hingga irigasi 1,1 juta hektare.

"Sedangkan hilirisasi dan industrialisasi, mulai kita laksanakan dan pemerintah mendapatkan banyak keuntungan," ujarnya.

Menurut Presiden Joko Widodo, semuanya tahu nilai ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah pada 2014 hanya mencapai USD1 miliar atau Rp15 triliun.

Baca Juga: Airlangga Hartanto Ajak Bangun Pabrik Sendal Jepit di Pesantren

Begitupun ekspor bahan mentah dihentikan pada tahun 2017, nilai ekspor nikel pada 2021 mencapai lebih Rp 300 triliun.

Lalu digitalisasi, utamanya untuk usaha mikro, kecil, dan menengah. Ada 65,4 juta UMKM di Indonesia, yang semuanya berkontribusi pada 61 persen ekonomi Indonesia.

"Saya yakin jika hilirisasi dan industrialisasi tersebut dilakukan secara konsisten, PDB/GDP ekonomi Indonesia yang saat ini USD1,2-1,3 triliun menjadi di atas USD3 triliun — ranking tujuh dunia di tahun 2030 dan keempat dunia di tahun 2045," pungkasnya.***

Editor: Andik Arsawijaya

Tags

Terkini

Terpopuler