PMK Mendorong Bangkit Rustia Menerapkan Protokol Kesehatan Sapi, tidak Ubahnya Protokol Kesehatan Covid-19

20 Mei 2022, 14:55 WIB
Peternak Bangkit Rustia (30) dengan salah satu sapi kebanggaannya, berbobot 800 kg /

 

 

SABACIREBON-Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan Penyakait Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan, khususnya ternak sapi yang saat ini sedang heboh.

Selain lalu-lintas pengiriman ternak terinfeksi harus dikurangi, seperti dari Jatim, juga peran peternak harus aktif menjaga kesehatan sapi peliharaanya.

Inilah salah satu cara yang dilakukan seorang peternak pembesaran sapi di Kampung Cikoneng Desa Cibiru Wetan Kec. Cileunyi, Bangkit Rustia.

Baca Juga: Cacar Monyet Endemi Afrika, Sudah Menyebar ke Eropa, Inggris Menawarkan vaksin

Salah satu caranya, sterilisasi kandang, dengan cara tidak ada yang masuk ke kandang sembarangan. “Yang boleh masuk orang tertentu,” tutur lulusan Fakultas Peternakan Unpad ini.

Bagi Bangkit (30), wabah PMK ini tidak ubahnya bagai Pandemi Covid, protocol kesehatan sapi harus benar-benar disiapkan.

Selain sterilisasi kandang, menyiapkan makanan , vitamin dan obat untuk menjaga sapi tetap imun menjadi perhatian serius.

Baca Juga: Potensi Kerugian Ekonomi Akibat Penularan PMK di Bekasi Bisa Capai Rp263 Miliar per Tahun 

Bangkit yang kini membesarkan 68 ekor sapi untuk persiapan Idul Adha, menjelaskan penularan PMK benar-benar mengerikan.

Penularan bisa terjadi jika ada orang masuk ke kandang sapi yang terinfeksi, lalu masuk ke kandang sapi sehat, maka peluang tertular akan besar sekali.

Hal ini yang menyebabkan lulusan Unpad tahun 2014 ini memperketat orang yang masuk ke kandang. “Teman saya yang punya kandang berdekatan dengan kandang yang terinfeksi, habis tuh Pak,” tuturnya Bangkit pada Sabacirebon..

Baca Juga: Heboh Cacar Monyet, Apa yang Membedakan dengan Cacar Air?

Pengetatan orang masuk kandang, juga termasuk pada calon pembeli yang akan melihat sapi dari dekat. “Kalo calon pembeli baru meninjau kandang lain, tidak saya ijinkan,” tegasnya.

Untunglah, sekarang pemasaran bisa dilakukan secara online. Dalam penjualan onlinenya ia menggunakan nama Kandang Sapi Mas Bangkit.

Baca Juga: Zelenskyy : Wilayah Industri Donbas Dihancurkan Rusia sampai Rata

“Nanti saya timbang semuanya, baru dipasarkan dengan dilengkapi gambar dan video,” tuturnya.

Tahun ini jumlah sapi yang dibesarkannya jauh lebih sedikit disbanding tahun lalu yang lebih dari 100 ekor. ***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler