Istilah Mudik Sudah Ada Sejak Kerajaan Majapahit, Berikut Ceritanya

2 Mei 2022, 07:00 WIB
Kamis ddinihari gerbang tol Merak sudah padat. Pemudik tujuan Sumatera memadati Pelabuhan ASDP Merak./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON – Lebaran 2022 sebentar lagi. Masyarakat Indonesia bersuka cita menuju Idul Fitri 2022. Tak hanya karena menyambut hari kemenangan umat Islam. Di Lebaran tahun ini, mudik kembali diperbolehkan. Ini akan menjadi tahun pertama dibolehkannya mudik di tengah pandemi virus Corona.

Sebelumnya, pada Lebaran 2020 dan 2021, pemerintah melarang mudik. Presiden Joko Widodo mengatakan, jumlah pemudik di Lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 85 juta orang.

Dari angka tersebut, 14 juta pemudik diperkirakan berasal dari Jabodetabek. Sementara, jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi diprediksi mencapai 47 persen dari angka total.

Baca Juga: Singapura Hukum Mati Warga Malaysia yang Selundupkan 42 gram Heroin

"Tentunya pemerintah akan bekerja keras untuk memberikan pelayanan yang maksimal agar para pemudik bisa menjalankan perjalanan dengan aman dan nyaman," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).

Mudik memang telah menjadi tradisi masyarakat tanah air jelang Lebaran. Kebiasaan ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun lamanya. Lantas, bagaimana sejarahnya mudik bisa menjadi tradisi? Sejak kapan istilah "mudik" digunakan? Berikut ulasannya.

Mudik atau yang sering disebut pulang kampung, setiap tahunnya menjelang lebaran sering kita dengar. Tahukah anda dari mana asal usul kata mudik hingga sejarahnya? Asal usul kata mudik, berarti mulih dilik yang berarti pulang sebentar, atau mulih maring udik yang berarti pulang kampung.

Baca Juga: Sebelum Terbang, Simak Prakiraan Cuaca di Beberapa Bandara Indonesia

Tradisi mudik adalah tradisi primordial, masyarakat jawa yang berjalan sebelum zaman Kerajaan Majapahit. Dahulu para perantau pulang ke kampung halaman untuk membersihkan makam para leluhurnya. Agar di rantau selamat dalam mencari rezeki.

Istilah mudik baru berkembang sejak tahun 1970-an, saat itu Jakarta sebagai kota yang mengalami perkembangan pesat, sebagai kota tujuan merantau.

Baca Juga: Keren Masyarakat Tak Perlu Repot untuk Bayar Zakat

Orang-orang mempersiapkan mudik selengkap mungkin. Bagaimana dengan persiapan mudik ke akhirat? Tentunya kita haruslah mempersiapkan pula dengan amalan sholeh agar tidak timbul penyesalan kelak.***

Editor: Agit Pratama

Sumber: Sejarah mudik Lebaran

Tags

Terkini

Terpopuler