Daging Kelelawar Masih Dijual Terbuka di Pasar Basah Indonesia di Tengah Wabah Covid-19

27 April 2020, 15:30 WIB
DAGING kelelawar yang masih dijual di pasar basah Indonesia.* /.The Sun/

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah pandemi Covid-19, Indonesia masih menjual daging-daging seperti kelelawar, ular, dan makanan sebagainya.

Padahal kelelawar diketahui sebagai hewan yang mendatangkan virus corona baru (SARAS-CoV-2) itu.

Dalam sebuah foto, hewan-hewan itu terlihat dicambuk oleh para pedagang di sebuah pasar basah di indonesia Utara, meski pemerintah dan global mengimbau untuk melakukan penutupan terhadap pasar basah.

Baca Juga: Setia Kawan, 5 Zodiak Ini Terbukti Menjadi Teman dalam Suka dan Duka

Meskipun pemerintah dan lembaga-lembaga kesehatan mendesak para pedagang untuk menyingkirkan kelelawar dan satwa liar lainnya dari pasar, para pedagang di pasar Daging Ekstrim Tomohon di pulau Sulawesi mengatakan bisnis tersebut justru sedang booming.

Bahkan wisatawan luar penasaran untuk menyantap daging eksotis tersebut dan mengunjungi pasar basah itu.

Penjual kelelawar, Stenly Timbuleng mengatakan pandemi di seluruh dunia ini bahkan tidak mempengaruhi penjualan di pasar basah tersebut.

“Faktanya, penjualan terus berlanjut. Itu selalu terjual habis," jelasnya.

Baca Juga: Penampakan Orang Menggunakan Masker Terlihat pada Asteroid yang Tengah Mendekati Bumi

Timbuleng mengatakan produknya masih dijual dengan harga hingga Rp 60 ribu.

Pada hari biasa, ia dapat menjual 50-60 kelelawar dan selama periode perayaan, ia bisa menjual hingga 600 ekor.

"Pelanggan saya masih terus datang," tambahnya lagi.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs The Sun, kelelawar secara tradisional dimakan oleh orang Minahasa dari Sulawesi Utara dalam bentuk hidangan seperti kari yang disebut Paniki.

Baca Juga: Corona Gempur AS, Donald Trump Disebut Terlalu Sibuk Bekerja hingga Lupa Makan Siang

Kelelawar utuh disajikan di piring, termasuk kepala dan sayap kelelawar. Kelenjar dari ketiak dan leher kelelawar dikeluarkan untuk menghilangkan bau tak sedap.

Kelelawar itu biasanya disajikan dengan dipanggang atau dibakar untuk menyingkirkan bulu kelelawar sebelum dipotong dan dimasak dalam rebusan rempah-rempah dan santan.

"Kelelawar adalah protein asli favorit, terutama di Sulawesi Utara," ujar William W. Wongso, seorang ahli kuliner dan penulis buku masakan Indonesia.

Pasar Indonesia yang kontroversial itu menjual sejumlah daging yang aneh termasuk ular raksasa, tikus dan daging anjing.

Baca Juga: Narapidana Berdesakan Tanpa Protokol Covid-19, Usai Lakukan 22 Pembunuhan dalam Sehari

Dalam hal ini, Ruddy Lengkong, Kepala Badan Perdagangan dan Industri Pemerintah Daerah itu, telah mendesak masyarakat untuk tidak mengkonsumsi daging dari hewan yang diduga membawa penyakit itu.

Bahkan Profesor R. Wasito, dari Departemen Patologi Hewan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mengatakan bahwa pasar seperti itu adalah tempat berkembang biaknya virus tersebut.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler