PIKIRAN RAKYAT - Universitas Indonesia seolah tak puas dengan karya, terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh wilayah tanah air.
Kali ini, satu karya terbaru UI dihasilkan melalui kerja sama antara Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) dengan Fakultas Kedokteran UI (FKUI), dengan mengembangkan aplikasi SIGAP.
Kerja sama ini dimaksudkan sebagai wujud sumbangsih UI untuk mengatasi terbatasnya suplai alat kesehatan (alkes), lebih khususnya dalam pemenuhan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.
Baca Juga: Daftarkan 3.196 Warga untuk Bantuan Program Misbar, DSPPPA Cirebon Tunggu Data Tambahan
Hal ini dituturkan Dekan Fasilkom UI Mirna Adriani dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 7 April 2020.
Ia mengatakan dengan menggunakan SIGAP, maka pemenuhan kebutuhan APD dari rumah sakit dan ketersediaan stok yang dimiliki akan lebih terstruktur dan terpercaya.
Dalam arti lain, SIGAP merupakan platform yang dapat digunakan untuk menampung informasi yang dapat dipercaya.
Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Pendataan Buruh Terdampak Covid-19 oleh Disnaker Kabupaten Bogor
Beberapa informasi yang dapat dicari, di antaranya kebutuhan rumah sakit, ketersediaan stok barang di pemasok, dan nomor kontak langsung untuk person in charge (PIC) pada masing-masing rumah sakit dan pemasok.
SIGAP sendiri merupakan platform berbasis Internet yang mengandalkan para relawan atau PIC yang ditunjuk. Mereka ini yang akan melaporkan data secara berkala ke SIGAP.
Bahkan, saat ini SIGAP telah menghimpun jejaring pendataan kemampuan produksi pemasok. Kegiatan ini melibatkan sejumlah vendor/ produsen APD, serta jejaring PIC di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta.
Baca Juga: Percaya pada Dokternya, Pemerintah Inggris Tolak Bantuan Donald Trump untuk Boris Johnson
Terpantau Pikiranrakyat-Cirebon.com dalam akun Youtube live Fasilkom UI, soft launching SIGAP diselenggarakan pada Selasa kemarin secara live streaming.
Melalui siaran langsung itu, diketahui latar belakang dikembangkannya SIGAP adalah untuk mengatasi tiga masalah utama dalam pemenuhan APD di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pertama, data dan informasi kebutuhan APD rumah sakit yang terpisah-pisah dan tidak terstruktur.
Baca Juga: Perkuat Kerja Sama Lawan Covid-19, Singapura Bantu Sediakan Sanitizer untuk Indonesia
Kemudian kedua, beberapa minggu terakhir terlihat maraknya pemasok yang tidak terverifikasi dan tidak ada jaminan barang tiba.
Lalu yang terakhir, ketidaktahuan masyarakat mengenai kebutuhan dan prosedur pemenuhan APD tenaga medis.
Namun demikian, kini masyarakat dapat membantu kontribusi data untuk aplikasi SIGAP melalui website dan dapat juga dikontak melalui kanal sosial media Instagram @sigap.official.***