Inilah Catatan Penting Ridwan Kamil, Tentang Komunikasi Publik Terkait Covid-19 di Indonesia

15 Juli 2021, 19:30 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil jelaskan soal komunikasi publik terkait Covid-19  di Indonesia, kepada Najwa Shihab. //Tangkapan Layar Youtube.com/Najwa Shihab

PR CIREBON - Baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan catatan pentingnya, tentang komunikasi publik terkait Covid-19 di Indonesia.

Ridwan Kamil menyampaikan komunikasi publik terkait Covid-19 di Indonesia ini kepada Najwa Shihab, dalam program televisi Mata Najwa, edisi Rabu, 14 Juli 2021.

Ridwan Kamil mengaku dirinya terbiasa menuangkan pikirannya kepada tulisan dalam catatan penting, yang berbentuk mind mapping atau konsep pemikiran sebagai bentuk komunikasi yang kali ini soal Covid-19 Indonesia.

Baca Juga: Akui Memasang Ini di Wajahnya, Barbie Kumalasari: Orang Kaya yah

Hal ini, bermula ketika Najwa Shihab menanyakan kepada Ridwan Kamil, yang terkait stateginya untuk menghadapi disinformasi di dalam masyarakat.

"Kang Emil, bagaimana strategi yang pas menurut Anda, untuk menghadapi disinformasi yang beredar di media sosial," kata Najwa Shihab yang dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari Kanal Youtube Najwa Shihab, pada Kamis, 15 Juli 2021.

"Ya ini karena tidak semua paham paripurna tentang ilmu apa itu Covid-19," jawab Ridwan Kamil.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 di Indonesia Terus Meningkat, Oki Setiana Dewi Ajak Masyarakat Berbisnis dari Rumah

Kemudian, Ridwan Kamil memperlihatkan catatan pentingnya yang terkait dengan hal tersebut.

"Izinkan saya Mbak Nana, karena terbiasa isi hati isi kepala saya itu, kalau dituangkan dalam tulisan, akan serumit inilah jadinya," terangnya.

Ridwan Kamil mengatakan bahwa terdapat masalah dalam komunikasi publik yang terkait dengan Covid-19.

Baca Juga: Jepang Laporkan Kasus Covid-19 Harian Tertinggi dalam Enam Bulan saat Olimpiade Tokyo kian Dekat Digelar

Sementara itu, menurutnya informasi tersebut didapatkan dari pihak pemerintah, ahli, influencer, umum, hingga provokator.

"Nah, masyarakat itu sekarang terbelah, ada yang menjadi Geng Kesehatan dan Geng Ekonomi, dan pemerintah mengatakan bahwa Geng ini tidak bisa dibelah begitu saja, harus ada tarik ulur," ujarnya.

Kemudian, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa hasil informasi yang diterima oleh publik, diantaranya ilmiah, hoaks, dan berbeda pendapat.

Baca Juga: Atta Halilintar Bagikan Video Satpol PP Memukul Suami-Istri, Netizen: Tolong Ini Harus Ditindak Lanjuti

"Kemudian ada sudut pandang tentang politik juga, politik ini dipakai untuk membahas Covid-19, isunya kan mengkritisi, membahayakan lah ya," ungkapnya.

Selain itu, dirinya menjelaskan bahwa kini masyarakat terbagi menjadi tiga golongan, yaitu golongan tidak menerima atau denial, golongan menerima, dan golongan adaptasi.

Ridwan Kamil menjelaskan bahwa golongan yang tidak menerima cenderung tidak mempercayai Covid-19, dan berdampak pada konsumsi informasi tentang konspirasi, bisnis, dicovidkan, haram, dan sebagainya.

Baca Juga: Marvel Ungkap Serial 'Loki' Akan Kembali untuk Musim Kedua di Disney Plus

"Ada sebenarnya mayoritas sudah berada dalam golongan menerima dan adaptif," ujar Ridwan Kamil.

"Bedanya adalah kalau yang golongan menerima Dia tahu Covid-19 itu ada tapi nggak mau prokes, kalau golongan yang beradaptasi yang kita doakan seperti jepang dan eropa," tambahnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: YouTube Najwa Shihab

Tags

Terkini

Terpopuler