PR CIREBON - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyatakan, pertimbangan Partai Demokrat untuk memecat tujuh kader sudah sangat jelas.
Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pertimbangannya adalah tujuh kader tersebut terlibat dalam gerakan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.
Lebih lanjut, Herzaky Mahendra Putra menyebut mereka bekerja sama dengan oknum kekuasaan.
Baca Juga: Inilah Makanan yang Cocok Disantap Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Mampu Atasi Peradangan
Pernyataan yang disampaikan Herzaky Mahendra Putra adalah hal yang disampaikan para kader yang menjadi saksi atas pertemuan tersebut.
"Kemudian yang kedua adalah karena ada pelanggaran etika yaitu Pak Marzuki Alie. Sedangkan untuk enam orang yang dipecat itu ada Bang Tri Yulianto, ada Bang Darmizal, ada Ahmad Yahya, ada Jhoni Allen, ada Syofwatillah, ada Yos Sudarso," kata Herzaky, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored pada Kamis 4 Maret 2021.
Oleh karena itu, adanya pemecatan tersebut dikatakannya sudah memiliki alasan yang cukup jelas.
Sebab, bagaimanapun Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat yang tidak sesuai dengan AD ART Partai.
Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan bahwa mereka terus mendengung-dengungkan untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB).
"KLB katanya untuk mengganti ketua umum saat ini dengan yang baru karena merasa kepemimpinan sekarang sedang jelek-jeleknya atau hancur-hancurnya, ini yang selalu didengung-dengungkan," ujarnya.
Baca Juga: Perihal KLB Partai Demokrat di Sumatera Utara, Kadiv Humas Mabes Polri: Tidak Mengeluarkan Izin Ya
Namun, Herzaky Mahendra Putra menyebut kalau itu semua hanya kebohongan publik.
Sebab, dapat dilihat dengan jelas elektabilitas Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sedang naik-naiknya.
"Dikatakan nggak bakal lolos di 2024, lah ini sedang naik-naiknya survei dalam satu tahun terakhir. Sehingga alasan pertama untuk diadakannya KLB itu patah," ucap Herzaky Mahendra Putra.
Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Adakan Giveaway 10 Rumah dan 10 Motor, Berikut Syarat-syarat untuk Bisa Ikut
Baca Juga: Anak Indigo Prediksi Pecahnya Perang Dunia 3, Ini yang Akan Terjadi pada Indonesia
Baca Juga: Sejumlah Senior Partai Demokrat Dukung KLB, Vera Febyanthy: Kemana Saja Selama Ini Datang-datang Minta KLB
Sementara alasan kedua adalah mengenai Pilkada. Dalam Pilkada, Partai Demokrat menang 48 persen, dan kader 65 orang yang menang.
Dibeberkan Herzaky, dalam lima tahun terakhir, adanya 65 kader yang menang dalam satu kali Pilkada adalah yang terbesar dibanding yang sebelumnya.
"Total kader yang menang dalam 2015 sampai 2018 saja tidak sebanyak ini, ini semangat baru," paparnya.
Baca Juga: Terima Ancaman Serangan Masjid Christchurch, Polisi Selandia Baru Tahan Pria 27 Tahun
Padahal, dijelaskan Herzaky, AHY baru saja menjabat sebagai Ketua Umum di bulan Maret, dan baru bekerja di bulan April.
"Kemudian Alhamdulillah kerja keras bersama semua kader ini bisa terjadi," urai Herzaky Mahendra.
"Kemudian ada hal lagi yang berbeda mungkin dibanding kepengurusan sebelumnya adalah bahwa kader-kader kita, pengurus kita ini punya semangat yang luar biasa saya lihat," pungkasnya.***