PR CIREBON – Isu pengambilalihan kekuasaan alias kudeta Partai Demokrat beberapa waktu ini telah menyita perhatian publik.
Pasalnya, mayoritas kader Partai Demokrat meyakini bahwa orang dari pemerintahan Jokowi juga ikut ambil andil terhadap gerakan kudeta tersebut, misalnya Moeldoko.
Akibat dari gerakan kudeta yang diyakini mayoritas Partai Demokrat itu, akhirnya diputuskan untuk mengeluarkan sejumlah kader yang diduga menjadi ‘penghianat’.
Baca Juga: Gejolak Partai Demokrat Makin Memanas, Marzuki Alie Kini Resmi Laporkan AHY ke Polisi
Baru-baru ini, isu miring menimpa Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat.
Ia dikaitkan dengan polemik kudeta yang sedang terjadi dalam tubuh Partai Demokrat.
Ridwan Kamil santer dikabarkan masuk dalam bursa calon ketua umum DPP Partai Demokrat menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: Prihatin Atas Sikap Partai Demokrat, Musni Umar: Tanpa SBY PD Hanya Partai Gurem
Kabar tersebut sontak membuat Ridwan Kamil kaget, dan tak menyangka namanya bisa dikaitkan dengan polemik kudeta tersebut.
"Intinya saya kaget, kok nama saya malah jadi dibawa-bawa. Nggak ada yang menghubungi saya, nggak ada undangan apa pun. Saya cuma baca di media massa," kata Ridwan Kamil pada Kamis, 4 Maret 2021.
Sesama pimpinan muda, Ridwan Kamil mengatakan sangat menghormati AHY sebagai ketua ketua umum DPP Partai Demokrat.
Baca Juga: DPC Partai Demokrat Kuningan Berikrar Setia Kepada AHY dan Tolak Tegas Kongres Luar Biasa GPK-PD
Ridwan Kamil juga berharap agar masalah yang tengah menghantam Partai Demokrat dapat segera terselesaikan.
"Dan saya berharap masalahnya selesai. Dari kacamata awam, saya mendoakan Pak AHY selalu sukses lancar memimpin Demokrat. Saya mendukung AHY pemimpin di generasi saya. Jangan diganggu-ganggu kasihan," terangnya.
Sementara itu, Firman Mannan selaku pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran mengatakan hal itu wajar terjadi.
Baca Juga: Soal Isu Kudeta Partai Demokrat, Andi Arief Sindir Moeldoko: Kenapa Merasa Ditekan?
Baca Juga: Sindir 'Kudeta' di Tubuh Partai Demokrat, Teddy Gusnadi: Kurang Dewasa Tanpa Arah
Baca Juga: AHY Surati Jokowi Terkait Isu Kudeta Partai Demokrat: Salah Satunya di Lingkaran Presiden
Pasalnya, "magnet politik" dari Ridwan Kamil sangat kuat, sehingga sosoknya santer diburu oleh partai politik untuk menempati jabatan tinggi di tubuh parpol, salah satunya Partai Demokrat.
"Kalau menurut hemat saya wajar ya karena 'magnet politik' dari Kang Emil memang kuat. Beliau selain memiliki elektabilitas, juga belum berparpol. Tentunya ini menjadi daya tarik bagi parpol," kata Manan ketika dihubungi melalui telepon, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Menurut Manan, masuknya nama Ridwan Kamil menjadi salah satu kandidat ketua umum DPP Partai Demokrat tidak terlepas dari sistem yang selama ini diterapkan oleh partai politik, baik di tingkat daerah atau nasional yang menjadikan elektabilitas sebagai salah satu ukuran rekruitmen.
Baca Juga: Sentil Andi Arief yang Minta Usut Kudeta Partai Demokrat, Muannas Alaidid: Masih Maksa aja Bos
Baca Juga: Soal Kudeta Partai Demokrat, Mensesneg Pratikno Tegaskan Istana Tidak akan Tanggapi Surat AHY
"Kalau berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga survei kredibel, selama ini Kang Emil selalu masuk jajaran lima besar," pungkasnya.
Alasan lain, terang Manan, Ridwan Kamil hingga saat ini belum berpartai, sehingga dengan kondisi itu wajar bila partai politik memburu sosok Gubernur Jawa Barat itu.***