PR CIREBON - Satu tahun sudah pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia, luka dan duka atas paparan virus yang berasal dari Wuhan masih belum berakhir.
Sejak Maret 2020 lalu, Covid-19 mulai memasuki Indonesia. Awalnya menginfeksi beberapa orang, kemudian meluas hingga ribuan orang terinfeksi setiap harinya.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan pengendalian Covid-19, baik dari kebijakan pemerintah, serta masyarakat diminta mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 4 Maret 2021: Libra, Scorpio, dan Sagitarius Jangan Manfaatkan Orang Lain
Regulasi-regulasi juga mulai diberlakukan di beberapa aspek sebagai penyesuaian keadaan dengan adanya pandemi Covid-19 ini.
Salah satu yang diregulasi adalah syarat perjalanan ke luar kota. Pemerintah mengeluarkan kebijakan wajib menyerahkan bukti pemeriksaan deteksi Covid-19.
Awalnya, rapid tes diberlakukan dengan mengambil sampel darah yang kemudian diperiksa untuk mengetahui reaktif atau tidaknya Covid-19 dalam diri seseorang.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 4 Maret 2021: Cancer, Leo, dan Virgo Jaga Jalur Komunikasi
Akan tetapi, rapid tes dengan pengambilan sampel darah dinyatakan kurang akurat untuk menjadi deteksi terhadap infeksi Covid-19.
Sebagai penggantinya, muncul deteksi infeksi Covid-19 baru yaitu rapid antigen.
Rapid antigen ini merupakan jenis tes deteksi terhadap infeksi Covid-19 yang mirip dengan Swab.
Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini 4 Maret 2021, Cepat Klaim Sebelum Kadaluarsa
Perbedaanya, pada pemeriksaan swab dilakukan pengambilan sampel melalui nasofaring dan orofaring dengan menggunakan alat seperti kapas lidi khusus.
Sedangkan pada tes rapid antigen hanya dilakukan pengambilan sampel melalui rongga hidung nasofaring.
Keduanya dianggap lebih akurat jika dibandingkan dengan rapid tes yang diberlakukan sebelumnya.
Baca Juga: Tarot Reading Zodiak Kamis, 4 Maret 2021: Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces
Namun, masyarakat sering mengeluhkan biaya yang perlu dikeluarkan untuk pemeriksaan swab maupun antigen yang masih cukup mahal.
Melihat kondisi tersebut, dengan kreativitas dan kecerdasan anak bangsa, Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan alat deteksi Covid-19 hanya dengan melalui embusan napas.
Alat deteksi yang dikembangkan UGM tersebut dinamakan GeNose. Tingkat akurasi GeNose juga tidak kalah dengan rapid antigen.
Baca Juga: Tarot Reading Zodiak Kamis, 4 Maret 2021: Leo, Virgo, Libra, Scorpio Harus Tetap Semangat
Di samping itu, biaya yang dikeluarkan untuk melakukan GeNose lebih hemat dibanding dengan tes antigen.
Hal itu disambut baik oleh masyarakat karena selain murah, pemeriksaan GeNose juga lebih mudah dengan hanya menggunakan embusan napas yang ditiupkan pada kantung khusus.
Sehingga banyak masyarakat yang hendak bepergian beralih pada pemeriksaan GeNose sebagai syarat perjalanan.
Dukungan PT KAI pada karya anak bangsa ini juga ditunjukkan dengan menyediakan fasilitas layanan GeNose di beberapa stasiun.
Tidak hanya itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga meminta agar produksi alat deteksi Covid-19 GeNose harus ditingkatkan.
“Saya kemarin juga sempat tanya ke calon penumpang kereta, banyak yang lebih berminat pada pemeriksaan GeNose karena murah, cepat, dan tidak sakit,” tutur Ganjar Pranowo dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Instagram @ganjar_pranowo pada 03 Maret 2021.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis 4 Maret 2021, Taurus Bertemu Cinta hingga Suasana Kerja Baru bagi Gemini
Dirinya juga mengatakan bahwa dengan kemudahan pada pemeriksaan GeNose, akan menjadi cerita baik jika ditingkatkan produksinya dan menjadi sebuah solusi.
“Kalau kemudian ini bisa diproduksi massal, mudah-mudahan menjadi cerita baik. Sehingga kalau akan banyak orang yang menggunakan di dalam keramaian, saya kira GeNose solusi,” lanjutnya.
***