PR Cirebon – Dalam upaya revolusi pertanian 4.0, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terus melakukan terobosan baru dalam bidang pertanian.
Selain program lima juta pramuka menanam padi di rumah dengan teknik urban farming, Ridwan Kamil juga membuat program Petani Milenial 4.0.
Petani Milenial 4.0 merupakan program pengembangan pertanian yang melibatkan kaum muda milenial yang tertarik menjadi petani muda yang dibuka oleh Ridwan Kamil.
Program tersebut melibatkan korporasi/stakeholders agar tercipta ekosistem pertanian yang maju, mandiri, dan berkelanjutan.
Sebanyak 5.000 anak muda Jawa Barat terpilih akan diberikan pinjaman lahan seluas 2.000 meter persegi dari pemerintah provinsi Jawa Barat.
Tidak hanya itu, mereka juga akan diberikan bantuan modal dari Bank BJB sebagai fasilitas bagi anak muda yang mau bela negara menjadi Petani Milenial 4.0. Adapun hasil dari pertanian tersebut akan langsung dibeli oleh PT Agro Jabar.
Sebelum membuka pendaftaran Petani Milenial 4.0, pencanangan revolusi pertanian 4.0 dimulai dengan meresmikan smart green house di Wanaraja Garut.
Baca Juga: Ustaz Maaher Meninggal Dunia di Rutan, Novel Baswedan: Aparat Jangan Keterlaluan, ini Bukan Sepele
Pada tanggal 9 Februari 2021, pendaftaran program Petani Milenial 4.0 resmi dibuka. Hal itu disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melalui akun Instagram milik pridabinya.
“Pemuda-pemudi Jawa Barat, yang pada mau meraih kemuliaan hidup dengan berikhtiar menjadi PETANI MILENIAL 4.0, silakan daftar mulai hari ini!” tutur Ridwan Kamil dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram @ridwankamil pada 09 Februari 2021.
Pemerintah Jawa Barat akan menyeleksi peserta yang mendaftar dikarenakan pendataran pada tahap I ini sangatlah terbatas.
Pendaftaran bisa dilakukan melalui website PIKOBAR atau bisa juga mengunjungi laman https://petanimilenial.jabarprov.go.id.
Baca Juga: Indramayu Dikepung Banjir, Desa Karangtumaritis Menjadi Wilayah Terparah
“Silakan daftar mulai hari ini di website ini atau masuk ke PIKOBAR. Karena tahap 1 ini terbatas, tentunya akan ada proses seleksi,” lanjutnya.
***