PR CIREBON – Belakangan ini muncul sebuah pertanyaan di masyarakat terkait dengan tingkat efektivitas vaksin Covid-19 bagi tubuh manusia dalam menangkal virus corona (Covid-19).
Pertanyaan soal vaksin Covid-19 ini makin kuat ketika ada kabar yang memberitakan bahwa ada sejumlah orang yang positif Covid-19 setelah menerima vaksin Covid-19.
Kabar soal hal tersebut salah satunya datang dari Bupati Sleman Sri Purnomo yang dikabarkan positif Covid-19 usai mendapatkan suntikan pertama vaksin Sinovac.
Dari kasus tersebut, masyarakat semakin bertanya-tanya mengapa hal itu bisa terjadi? Mengapa orang yang sudah menerima vakisn tetapi masih bisa positif Covid-19?
Terkait kasus tersebut sebenarnya sudah dijawab dan diklarifikasi oleh pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Kemenkes RI mengatakan bahwa ada kemungkinan saat pemberian vaksin, orang yang positif tersebut mungkin saja sudah dalam masa inkubasi Covid-19.
Dari kasus Bupati Sleman Sri Purnomo, Kemenkes RI menjelaskan bahwa dari rentang waktu Bupati Sri saat divaksinasi pertama pada tanggal 14 Januari 2021, ada kemungkinan pada saat Bupati Sri divaksinasi.
Baca Juga: Kota Cirebon Terima 4.600 Vaksin Covid-19, Nashrudin Azis: Vaksinasi Akan Dimulai
Ia sudah berada dalam masa inkubasi Covid-19 yang berarti Bupati Sri sudah terpapar Covid-19 sebelum divaksinasi dan tidak menunjukkan gejala.
“Jika melihat rentang waktu dari bapak bupati maka sangat mungkin pada saat bapak bupati divaksinasi beliau ini berada dalam masa inkubasi Covid-19 di mana tentunya sudah terpapar virus Covid-19 tapi tidak menunjukkan gejala,” kata dr Siti Nadia Tarmidzi, MPH Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Laman resmi Kemenkes RI.
Secara alamiah waktu antara terpapar virus dan munculnya gejala atau load virus itu sedang tinggi-tingginya sekitar pada 5 sampai dengan 6 hari.
'Hal ini adalah waktu yang pas karena beliau divaksinasi pada tanggal 14 Januari sementara hasil pemeriksaan swab beliau positif di tangangal 20 Januari,” tambah dr. Nadia.
Sebagai informasi, vaksin Sinovac (Sinovax) sendiri merupakan sebuah vaksin yang berisi virus mati atau inactivated, jadi hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi.
Dan perlu diingat, vaksin Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan, dan butuh waktu satu bulan untuk menciptakan kekebalan yang efektif bagi tubuh.
Pada suntikan pertama ditujukan memicu respons kekebalan awal, kemudian pada suntikan kedua dimaksudkan untuk menguatkan respons imun yang terbentuk.
Apabila seseorang dinyatakan positif setelah vaksinasi, itu artinya saat divaksinasi seseorang tersebut sudah terpapar Covid-19 dan sedang dalam masa inkubasi.
Vaksin Covid-19 Sinovac sendiri dapat dipastikan telah teruji keamanan, mutu, khasiat dan kehalalannya.
Vaksin ini dikembangkan menggunakan metode inactivated vaccine, yang telah terbukti aman, tidak menyebabkan infeksi serius serta hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi.***